Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Pria Cuma Lihat Google Maps 3 Detik tapi Langsung Hafal

ilustrasi cek rute di maps
ilustrasi cek rute di maps (pexels.com/Thirdman)
Intinya sih...
  • Otak pria memetakan ruang secara visual, mengingat jalur dalam bentuk gambar besar, bukan rincian kecil.
  • Pria lebih percaya intuisi daripada detail, mempelajari rute secara garis besar dan hanya butuh tahu jalur "ke sana".
  • Kebiasaan nyetir membuat peta terasa familiar, mereka hanya perlu mencocokkan pola lama dengan rute baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena unik ini pasti sering kamu lihat: pria cuma buka Google Maps sebentar, scroll sedikit, terus langsung bilang, “Udah, tau.” Padahal kamu masih bingung itu jalan belok kanan dulu atau kiri dulu. Ada kesan seolah-olah mereka lahir dengan kompas internal yang selalu siap bekerja kapan saja.

Meski terlihat sederhana, ada alasan psikologis dan kebiasaan sehari-hari yang membuat pria seperti cepat banget memproses arah. Kadang bukan karena mereka jenius, tapi karena mereka mengandalkan insting yang sudah terlatih sejak lama. Yuk, kita kupas kenapa mereka bisa begitu percaya diri hanya dengan tatapan sekilas.

1. Otak pria terbiasa memetakan ruang secara visual

ilustrasi tampak dalam teknologi mobil (pexels.com/jeshoots)
ilustrasi tampak dalam teknologi mobil (pexels.com/jeshoots)

Pria cenderung mengingat jalur dalam bentuk gambar besar, bukan rincian kecil. Jadi ketika melihat Google Maps, mereka hanya fokus pada arah umum, bukan detail tiap tikungan. Ini bikin mereka terlihat seperti langsung paham alur perjalanan.

Kemampuan visual-spatial ini sebenarnya kebiasaan yang terbentuk dari kecil. Mulai dari main game, naik sepeda keliling komplek, sampai sering nyetir, semuanya melatih otak mereka membaca arah lebih cepat.

2. Mereka lebih percaya intuisi daripada detail

ilustrasi menyetir mobil di tanjakan
ilustrasi menyetir mobil (pexels.com/Atlantic Ambience)

Ketika melihat peta, pria sering hanya butuh tahu jalur “ke sana” tanpa harus tahu semua belokan. Pola pikir ini membuat mereka mempelajari rute secara garis besar, bukan hitungan langkah. Makanya cuma lihat 3 detik pun sudah merasa cukup.

Masalahnya, intuisi ini kadang bisa juga menyesatkan. Tapi selama belum tersesat jauh, mereka tetap yakin bahwa jalan yang dipilih adalah yang benar.

3. Kebiasaan nyetir bikin peta terasa familiar

ilustrasi pria naik motor
ilustrasi pria naik motor (pexels.com/Kevin Bidwell)

Pria yang sering mengemudi biasanya sudah hafal pola jalan kota: mana jalan utama, mana jalur potong, dan mana area rawan macet. Jadi ketika membuka Maps, mereka hanya mencocokkan pola lama dengan rute baru.

Akibatnya, mereka cepat menyesuaikan dan merasa tidak perlu lama-lama membaca. Seolah-olah otaknya hanya butuh loading sebentar sebelum semuanya tersusun.

4. Mereka tidak suka terlihat ragu

ilustrasi motor matic
ilustrasi motor matic (pexels.com/Jeffrey Ligan)

Ada momen ketika pria ingin terlihat kompeten di depan orang lain, termasuk soal membaca jalan. Saat lihat Maps sebentar lalu bilang “Udah tau”, sebenarnya itu juga bentuk kepercayaan diri atau gengsi.

Mengakui bingung atau nyasar bisa jadi terasa memalukan bagi sebagian dari mereka. Jadi lebih baik yakin dulu, salah belakangan.

5. Mereka mengandalkan orientasi arah daripada nama jalur

ilustrasi motor mogok
ilustrasi motor mogok (pexels.com/cottonbro studio)

Pria sering lebih mudah mengingat arah berdasarkan posisi seperti “barat daya”, “ke arah tol”, atau “mengikuti garis besar kota”. Berbeda dengan sebagian orang yang perlu tahu nama jalan satu per satu.

Pendekatan ini membuat mereka jadi cepat memproses informasi karena tidak sibuk membaca banyak teks. Cuma lihat garis biru dan orientasi peta, langsung jalan.

Kemampuan pria hafal jalan hanya dari melihat Maps sebentar memang terlihat ajaib, tapi sebenarnya berakar dari intuisi, kebiasaan, dan sedikit gengsi. Mereka tidak terlalu butuh detail, cukup garis besar rute dan arah yang tepat.

Namun tetap saja, sehebat apa pun instingnya, Maps tetap penyelamat saat rute berubah atau jalan ditutup. Jadi jangan ragu bantu cek ulang, karena di balik kepercayaan diri mereka, selalu ada peluang belok yang… salah arah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest Life Jawa Barat

See More

5 Alasan Pria Lebih Jujur saat Ngobrol Jam 1 Pagi

23 Nov 2025, 23:59 WIBLife