Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diklaim Bisa Sembuhkan Penyakit Kronis, Ini Cara Kerja Shimod

ilustrasi pasien stroke (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasien stroke (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Shinse Rian belajar selama 17 tahun di Singapura dan menggunakan mesin Jepang untuk membantu mengobati pasien.
  • Praktik shimod Rian mengandalkan gelombang elektromagnetik, mendeteksi penyakit, dan membuka syaraf-syaraf yang bermasalah.
  • Rian pernah menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti stroke, prostat, kencing manis, insomnia, dan syaraf kejepit dengan terapi elektromagnetik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pengobatan alternatif di Indonesia dikenal cukup beragam dan mencakup berbagai metode tradisional maupun yang lebih modern. Cara ini seringkali menjadi pilihan masyarakat karena biaya yang lebih terjangkau atau menjadi upaya lain selain pengobatan medis.

Beberapa jenis pengobatan alternatif yang populer di Indonesia antara lain pijat, minuman herbal, aromaterapi, refleksiologi, terapi bekam, hingga akupunktur. Selain itu, ada juga pengobatan tradisional seperti shinse, tabib, dan jamu yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Salah satunya adalah Shinse Rian (57 tahun), yang mengklaim dirinya sebagai shinse modern (shimod) yang menggabungkan pengobatan tradisional dengan mesin buatan Jepang atau dikenal dengan pengobatan elektromagnetik.

Laki-laki asli Glodok Pancoran Kota, Jakarta, ini melakukan pengobatan elektromagnetik dengan menggunakan MEDIC 14000 SX. Sejak 2019, dia sudah melayani pasien dengan berbagai macam penyakit seperti stroke, syaraf kejepit, prostat, lemah syahwat, keseleo, diabetes hingga program hamil di klink Medic Therapy Jakarta.

“Kalau shinse kan biasanya hanya menggunakan obat-obat tradisional  seperti jamu atau ramuan herbal. Saya menggabungkan pengobatan akupuntur dengan teknologi,” kata Rian, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (31/8/2025).mereka lainnya,” katanya.

1. Belajar dunia shinse selama 17 tahun

ilustrasi pengobatan alternatif (unsplash.com/Antonika Chanel)
ilustrasi pengobatan alternatif (unsplash.com/Antonika Chanel)

Rian menjelaskan, ia menggunakan mesin bikinan Jepang untuk membantu mengobati penyakit pasien yang datang ke tempat praktiknya. Sementara urusan obat, ia menggunakan bahan herbal meski tidak semua pasien yang sekali datang langsung diberi obat.

“Biasanya saya analisa dan periksa, baru setelah ketahuan mengidap penyakit apa saya berikan obat. Itu pun jika memang diperlukan saja, jika si pasien hanya perlu terapi rutin, paling saya akan kasih tahu pantangan makanan yang harus dihindari,” ungkap Rian.

Rian sendiri belajar seputar shinse selama 17 tahun di Singapura sejak 2001. Di sana ia mempelajari anatomi tubuh dan juga teknik pijat.

Kembali ke Indonesia, awalnya dia sempat bekerja di bidang lain namun panggilan hatinya dan darah keturunan sinse dari keluarganya dan terenyuh akan banyaknya pasien di Indonesia yang umumnya mayoritas dari kalangan ekonomi menengah.

“Hal itu membuat saya kembali ke dunia pengobatan alternatif pada 2019 dan langsung membuka pengobatan shimod,” tuturnya.

2. Cara kerja praktik shimod

Diklaim Bisa Sembuhkan Penyakit Kronis, Ini Cara Kerja Shimod (IDN Times/istimewa)
Diklaim Bisa Sembuhkan Penyakit Kronis, Ini Cara Kerja Shimod (IDN Times/istimewa)

Ia menjelaskan, shinse modern yang ia jalankan memang mengandalkan gelombang elektromagnetik. Pada dasarnya, kata Rian, gelombang elektromagnetik diperlukan oleh tubuh yang biasaya mendapatkan magnet yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.

“Jadi biasanya setiap pasien yang datang ke sini saya tanya dulu ada keluhan apa. Lalu setelah itu saya akan menempelkan alat terapi dari Jepang ini untuk mendeteksi penyakit ke badan pasien,” kata Rian.

Biasanya pasien akan merasa seperti disetrum di titik-titik penyakitnya. Kemudian ia menggunakan jarum akupuntur untuk membuka syaraf-syaraf yang bermasalah dan juga langsung pada penekanan tiap penyakit sang pasien.

Menurut Rian, setelah terapi itu badan pasien akan terasa rileks.

3. Klaim pernah sembuhkan berbagai macam penyakit

Ilustrasi pengidap stroke yang wajib memilah makanan (pexels.com/Kindel Media)
Ilustrasi pengidap stroke yang wajib memilah makanan (pexels.com/Kindel Media)

Rian mengungkapkan, penyakit yang paling banyak dialami pasien yang melakukan terapi elektromagnetik ini adalah stroke, prostat, kencing manis, insomnia dan juga syaraf kejepit.

Biasanya, kata dia, proses terapi untuk menyembuhkan berbagai penyakit tersebut sampai tuntas sekitar tiga bulan, meski tergantung juga pada kondisi tubuh, kemauan, dan keyakinan pasien.

Terapi elektromagnetik (EMT) yang dilakukan Rian sebenarnya bukan hal yang baru di dunia medis. Terapi yang menggunakan medan elektromagnetik ini sering digunakan dunia medis untuk mengobati perbaikan tulang dan tulang rawan, penghilang rasa sakit, dan penyembuhan luka.

Praktik Rian berdiri dua di dua tempat yaitu Glodok Pancoran Kota dan di Apartemen Royal Mediterania Garden Residences Central Park.

“Paling banyak yang datang ke sini adalah wanita bahkan suami istri yang sudah pernah saya tangani biasanya mengajak keluarga mereka lainnya,” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us