Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Penyakit Saluran Pernapasan Mudah Menular saat Musim Hujan?

Ilustrasi seorang wanita mengatur pernapasan (Pexels.com/Ivan Samkov)
Ilustrasi seorang wanita mengatur pernapasan (Pexels.com/Ivan Samkov)
Intinya sih...
  • Kelembapan udara mendukung virus dan bakteri bertahan lebih lama
  • Aktivitas lebih banyak di dalam ruangan tertutup
  • Daya tahan tubuh cenderung menurun saat musim hujan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim hujan sering kali identik dengan meningkatnya kasus penyakit saluran pernapasan, seperti flu, batuk, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Kondisi ini kerap dialami berbagai kelompok usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Banyak orang mengira penyebabnya semata karena kehujanan. Padahal, ada sejumlah faktor lingkungan dan kebiasaan sehari-hari yang membuat virus dan bakteri lebih mudah menyebar saat curah hujan tinggi.

Udara yang lebih lembap, aktivitas yang cenderung dilakukan di dalam ruangan, hingga daya tahan tubuh yang menurun menjadi kombinasi yang mempercepat penularan penyakit pernapasan.

Lantas, apa saja alasan ilmiah di balik mudahnya penularan penyakit saluran pernapasan saat musim hujan? Berikut penjelasannya!

1. Kelembapan udara mendukung virus dan bakteri bertahan lebih lama

Ilustrasi virus corona. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi virus corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat musim hujan, tingkat kelembapan udara cenderung meningkat. Kondisi ini membuat virus dan bakteri penyebab penyakit pernapasan bisa bertahan lebih lama di udara maupun di permukaan benda.

Partikel droplet dari batuk atau bersin juga tidak cepat menguap di udara lembap. Akibatnya, risiko terhirup oleh orang lain menjadi lebih besar dibandingkan saat udara kering.

Selain itu, ruangan yang minim sirkulasi udara pada musim hujan memperpanjang waktu paparan droplet tersebut. Ini membuat penularan antarindividu terjadi lebih cepat, terutama di tempat tertutup.

2. Aktivitas lebih banyak di dalam ruangan tertutup

Ilustrasi batuk, pilek dan sesak napas akibat infeksi saluran pernapasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi batuk, pilek dan sesak napas akibat infeksi saluran pernapasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hujan yang turun sepanjang hari membuat banyak orang memilih beraktivitas di dalam ruangan. Mulai dari kantor, transportasi umum, hingga pusat perbelanjaan menjadi tempat berkumpul yang padat.

Interaksi jarak dekat di ruang tertutup meningkatkan peluang penularan penyakit pernapasan. Terlebih jika ventilasi udara kurang optimal dan banyak orang tidak menyadari dirinya sedang membawa virus.

Kebiasaan sederhana seperti berbagi barang, jarang mencuci tangan, atau menyentuh wajah setelah memegang permukaan umum juga ikut mempercepat penyebaran penyakit. 

3. Daya tahan tubuh cenderung menurun saat musim hujan

ilustrasi infeksi saluran pernapasan (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi infeksi saluran pernapasan (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Perubahan cuaca yang ekstrem, kurangnya paparan sinar matahari, serta pola makan yang tidak seimbang dapat memengaruhi sistem imun tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

Kurang tidur karena udara dingin atau aktivitas yang terganggu hujan juga berdampak pada penurunan daya tahan tubuh. Kondisi ini membuat virus lebih mudah menginfeksi saluran pernapasan.

Jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup, risiko tertular penyakit pernapasan akan semakin meningkat selama musim hujan.

Dengan memahami faktor-faktor tersebut, masyarakat bisa lebih waspada menghadapi musim hujan. Menjaga kebersihan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memastikan sirkulasi udara yang baik menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko penularan penyakit saluran pernapasan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest Life Jawa Barat

See More

6 Penyakit Infeksi yang Mudah Menyebar di Tengah Banjir

28 Des 2025, 22:30 WIBLife