Ribuan Warga Bandung Raya Gelar Aksi Suarakan Solidaritas untuk Palestina

- Ribuan warga Bandung Raya turun ke jalan suarakan solidaritas untuk Palestina
- Peserta aksi mengenakan atribut Palestina, termasuk perempuan muda yang kenakan liptint sebagai gambaran darah
- Intelijen militer Israel ungkap mayoritas korban tewas di Gaza adalah warga sipil, bukan kombatan
- Ribuan warga Bandung Raya turun ke jalan suarakan solidaritas untuk Palestina
- Peserta aksi berjalan kaki hingga ke Gedung Merdeka Matahari, mengenakan atribut Palestina, dan menyoroti kondisi memprihatinkan wanita dan anak di Gaza
- Intelijen militer Israel ungkap mayoritas korban tewas di Gaza adalah warga sipil, bukan kombatan
Bandung, IDN Times - Ribuan warga dari Bandung Raya berkumpul di Kota Bandung untuk menyuarakan dukungan pada warga Gaza, Palestina. Aksi bela Palestina yang diselenggarakan Forum Umat Islam Bandung Bersatu (FUIBB) ini bertajuk “Umat Islam Bersatu” menarik ribuan warga turun ke jalan.
Aksi dimulai dengan subuh berjamaah dilanjutkan dengan tilawah oleh Syaikh Thyazen, disusul dengan tausyiah dari Ustad Ruslan Abdul Gani yang juga merupakan ketua panitia aksi damai. Ia juga mengingatkan kontribusi apapun, tak peduli sekecil apapun, tetap berperan besar.
“Ini bukan perkara jauh dan dekat, bisa atau tidak, ini pertanggungjawaban kita terhadap Palestina sebagai umat muslim, kita bertanggung jawab atas wakaf tanah para rasul di Palestina. Hari ini kita buktikan bersama, bukan sekedar membela, ini isu kemanusiaan, isu persatuan, bahwa umat Islam bisa bersatu.” Kata Ustad Ruslan, Minggu (24/8/2025).
1. Jalan kaki hingga ke Gedung Merdeka

Matahari muncul, terlihat massa bersiap lakukan long march ke Gedung Sate, lalu ke BIP, Braga, dan rencananya massa akan membubarkan diri di Gedung Merdeka. Peserta aksi mengenakan berbagai atribut Palestina. Ada perempuan-perempuan muda yang kenakan liptint ke area wajahnya sebagai gambaran darah.
Dalam aksi ini juga dilakikan teatrikal inisatif para perempuan muda peserta aksi. Jenazah bayi yang dihadirkan dalam aksi hanya boneka, sedangkan di Palestina benar-benar badan anak bernyawa.
Athalia Praratya selaku anggota DPR RI ikut menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Ia menggarisbawahi mengenai kondisi memprihatinkan para wanita dan anak korban genosida di Gaza.
“Saya hadir untuk menyuarakan suara-suara perempuan yang tidak pernah didengarkan, terlebih di Palestina. Bagaimana kondisi perempuan-perempuan disana yang sulit menjalani kehidupan," kata dia.
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, mengingatkan pentingnya kekihklasan dalam keterlibatan perjuangan. Ada tiga hal yang harus segera dijalankan bersama. Pertama, Bandung terus mendukung Palestina. Kedua, mendorong pemerintah pusat berpartisipasi aktif membuka blokadie Palestina. Ketiga, menjadikan isu Palestina sebagai isu yang harus dikawal bersama seluruh bangsa Indonesia.
2. Umat Islam harus bersatu dukung Palestina

Sementara itu, Ketua Panitia, Ustadz Iwan Gunawan, mengatakan bahwa hari ini ribuan masyarakat bersatu dalam rangka menyatakan sikap untuk mengawal kemerdekaan Palestina. “Kami hari ini bersatu. Ummat Islam Kota Bandung dan Jawa Barat akan selalu bersama Bangsa Palestina," tegasnya.
Dua tokoh agama Ustad Andri Mulyadi dari Persis dan Ustadz Mulyadi dari Daarut Tauhid turut berorasi menyampaikan dukungan kepada Palestina. Keduanya mengultimatum bahwa umat islam seperti satu badan, satu sakit semua merasakan.
Aksi hari ini bukan sekadar pawai. Bandung mengirim pesan lantang, darah anak-anak Gaza bukan angka statistik, jurnalis dibungkam, kami yang suarakan. Aksi damai bela Palestina kali ini akan dihadiri juga oleh Walikota Bandung, Muhammad Farhan, Wakil Walikota Bandung. H. Erwin, Pimpinan DPRD Kota Bandung, sejumlah Pimpinan Ormas se Jawa Barat.
3. Ada 8.900 orang tewas di Gaza, mayoritas warga sipil

Investigasi oleh The Guardian, +972 Magazine, dan Local Call mengungkap data intelijen militer Israel yang menunjukkan mayoritas korban tewas dalam serangan di Gaza adalah warga sipil. Data tersebut mengindikasikan bahwa lima dari setiap enam warga Palestina yang terbunuh merupakan non-kombatan.
Menurut data per Mei 2025, intelijen Israel mencatat sekitar 8.900 kombatan tewas atau kemungkinan tewas yang teridentifikasi. Pada periode yang sama, otoritas kesehatan Gaza melaporkan total korban jiwa telah mencapai 53 ribu orang akibat serangan Israel.
Perbandingan tersebut menunjukkan kombatan yang teridentifikasi hanya menyumbang 17 persen dari total kematian. Angka ini berarti 83 persen korban tewas adalah warga sipil, rasio yang dinilai para peneliti konflik hampir tidak ada bandingannya dalam peperangan modern.
Angka ini sangat kontras dengan pernyataan publik para pejabat Israel yang berulang kali mengklaim telah menewaskan hingga 20 ribu militan. Mereka juga sering mengklaim rasio korban sipil berbanding kombatan adalah satu banding satu, jauh dari angka temuan ini.