Virus Corona di Asia Meningkat, Dedi Mulyadi: Jabar Waspada COVI-19

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengimbau masyarakat waspada terhadap peningkatan virus COVID-19 di Asia.
- Penggunaan masker dan protokol kesehatan masih menunggu keputusan pemerintah pusat, namun bagi yang sakit disarankan untuk tetap menggunakan masker dan menjaga jarak.
- Ketersediaan vaksin COVID-19 di Jawa Barat kosong, sementara masyarakat diminta melakukan vaksinasi secara mandiri dan terus meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan.
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengimbau agar masyarakat waspada terhadap virus COVID-19. Imbauan ini menyusul adanya surat edaran dari Kementerian Kesehatan mengenai kondisi virus corona yang mengalami peningkatan di wilayah Asia.
Meski waspada, Dedi meminta masyarakat jangan panik, dan tetap mengikuti protokol kesehatan bagi yang tengah sakit ketika di rumah dan beraktivitas di kantor.
"Kita harus mulai waspada hari ini walaupun jangan terlalu panik. Kita kan sudah terlatih menghadapi COVID-19 yang berat dulu, intinya hari ini kita waspada tapi tidak boleh kita panik," ujar Dedi, Kamis (5/6/2025).
1. Pengetatan protokol kesehatan tunggu pusat

Mengenai penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya, Dedi memastikan hal itu masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Hanya saja, bagi yang tengah sakit, dia menyarankan agar tetap menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Nanti kita lihat, itu kan berdasarkan rekomendasi. Nanti dilihat rekomendasi kemenkes seperti apa," kata dia.
2. Stok vaksin Jabar kosong

Sebelumnya, Dinkes Provinsi Jawa Barat telah menerima Surat Edaran (SE) Dirjen P2 Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan COVID-19. Namun, saat ini belum ada lonjakan kasus COVID-19 di 27 kabupaten dan kota. Sementara, ketersediaan vaksin corona bagi sasaran wajib sendiri kini dalam kondisi kosong.
"Ketersediaan vaksin COVID-19 di provinsi dan kabupaten kota kosong. Namun bila diperlukan akan dilakukan permintaan ke kementerian kesehatan khususnya untuk sasaran vaksinasi COVID-19 program yaitu sasaran lansia dan tenaga kesehatan," ujar Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Jabar Rochadi, dikutip Selasa (3/6/2025).
Di luar sasaran wajib ini, masyarakat diminta melakukan vaksinasi secara mandiri. Adapun masyarakat yang sama sekali belum pernah melakukan vaksinasi, Dinkes Jabar menganjurkan untuk melaksanakan vaksinasi ketika vaksin dalam kondisi tersedia.
"Jika vaksinnya tersedia sangat dianjurkan, jika memang belum pernah divaksin sama sekali," katanya.
3. Belum ada lonjakan kasus COVID-19 di Jabar

Dinkes Provinsi Jawa Barat saat ini belum berencana melakukan pelacakan secara massal kepada masyarakat. Namun, masyarakat diminta terus meningkatkan kesadarannya dengan terus melakukan protokol kesehatan.
Jika sakit, Rochadi mengatakan, masyarakat bisa menggunakan masker saat berada di tempat krumunan, mencuci tangan pakai sabun, dan tetap menjaga jarak.
"Terapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, melaksanakan 3M. Dinkes Jabar menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap waspada tanpa panik dalam menghadapi potensi lonjakan COVID-19," kata dia.