Veronica Tan Bicara Kemandirian Perempuan, Dirut PNM Sepakat

Bandung, IDN Times - Dalam pembukaan kegiatan pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang digelar PNM, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menegaskan pentingnya kesetaraan perempuan dalam keluarga.
Perjuangan kesetaraan dimulai dari level keluarga yang sebelumnya melihat perempuan sebagai tulang rusuk, kini menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
“Perempuan yang berdaya dan memiliki kemampuan finansial kuat tidak akan menyaingi pria, tetapi bersama-sama membangun kesejahteraan keluarga,” kata Veronica, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (30/4/2025).
Sambutan yang disampaikan di depan 800 pengusaha UMKM di Cilacap, yang tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar mendapat respons positif dari para peserta.
Komitmen untuk menjadikan perempuan sebagai sosok yang berdaya dan mandiri sejalan dengan pemberian tiga modal yang diberikan oleh PNM yaitu modal finansial, intelektual dan sosial.
1. Dirut PNM sejalan dengan ide Veronica

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan bahwa pendampingan usaha dan pemberdayaan perempuan akan terus diperkuat, dan dapat menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas.
“Ketika perempuan diberdayakan, dampaknya tidak hanya pada ekonomi rumah tangga, tapi juga pada kualitas pengasuhan, pendidikan anak, dan stabilitas sosial."
"Apa yang disampaikan Ibu Veronica Tan sangat kami amini, kekuatan perempuan adalah kekuatan besar bagi bangsa,” ujar Arief, dalam siaran pers yang diterima Rabu (30/4/2025).
2. Berharap perceraian akibat masalah fiansial bisa ditekan

Sementara itu Wakil Bupati Cilacap, Amy Amalia Fatma Surya, juga menaruh harapan besar pada kolaborasi ini. Ia menyebut program pemberdayaan ekonomi perempuan agar dapat menjadi solusi untuk menekan angka kekerasan.
"Di sisi lain, program pemberdayaan dan perceraian yang sebagian besar dipicu oleh masalah finansial juga bisa ditekan," kata Amy.
3. Pemberdayaan perempuan di level keluarga

Sebelumnya Veronica juga menekankan pentingnya kesetaraan perempuan dalam keluarga. Lagi-lagi menurut dia, perjuangan kesetaraan dimulai dari keluarga yang sebelumnya meliat perempuan sebagai tulang rusuk, kini kerap kali menjadi tulang punggung keluarga.
Perempuan, terutama seorang istri, kata Veronica, harus mampu dan berani berkomunikasi secara dua arah dengan suaminya sebagai upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Selama enam bulan analisa kami di kementerian, kita lihat seorang perempuan tidak pernah berani untuk berbicara atas diri mereka,” katanya. Menurut dia, suami dan istri perlu sepakat saat membuat sebuah keputusan, apalagi yang berdampak pada perempuan misalnya keputusan untuk memiliki anak.