Tragedi Pernikahan Anak KDM, 10 Ribu Orang Serbu 5 Ribu Paket Makanan

- Warga membludak lebih dari prediksi, termasuk dari daerah lain.
- Korban pingsan terinjak-injak karena penumpukan saat pintu masuk ditutup sebagian.
- Ada 404 anggota gabungan disiagakan untuk pengamanan acara pesta rakyat tersebut.
Garut, IDN Times - Kepolisian mulai menjabarkan kronologi kejadian di Pendopo Garut dalam acara pesta rakyat yang merupakan resepsi pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra dan Putri Karlina pada Jumat (18/7/2025). Pasangan tersebut merupakan anak dari pasangan besan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, dan Kapolda Metro Jaya Irjen. Karyoto.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, pesta rakyat ini diselenggarakan oleh petinggi pemerintahan daerah di Kabupaten Garut. Kegiatan ini bekerjasama dengan event organizier (EO) atau penyelenggara acara yang juga merupakan bagian dari keluarga Maula Akbar. Dalam resepsi ini, panitia menyiapkan makan gratis pada siang hari.
"Nah, kronologi awalnya itu di pendopo itu disiapkan paket makanan gratis. Jumlah informasi awal yang kami dapatkan adalah 5.000 pack makanan. Kemudian masyarakat itu mengantre di luar dari pada pintu-pintu pedopo ini," kata Hendra di Garut, Sabtu (19/7/2025).
1. Warga membludak lebih dari prediksi

Namun, sebelum acara dimulai, nyatanya warga sudah memadati area pendopo bukan berasal dari Garut saja, melainkan dari daerah lainnya. Memang rencananya, kegiatan tersebut digelar sampai malam hari.
Ketika gerbang dibuka, masyarakat membludak sehingga aparat terpaksa menutup sebagian pintu masuk untuk mengantisipasi kericuhan di tempat makan.
"Antara masyarakat yang boleh masuk dengan masyarakat yang berdatangan dari luar itu lebih banyak masyarakat yang datang dari luar mau masuk, begitu. Karena (lokasi) di acara ini dibatasi, akhirnya dorongan dari dari luar itu sangat deras," katanya.
2. Korban pingsan terinjak-injak

Karena pintu itu ditutup sebagian banyak orang sulit masuk, sehingga terjadi penumpukan. Bahkan tidak sedikit orang yang jatuh dan terinjak-injak masyarakat lainnya. Ada korban yang keseleo, lebam di badan, hingga pingsan. Usai kejadian para korban pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
"Jadi posisinya adalah yang dari belakang, pahanya, kakinya, dan pinggangnya. Ya pada umumnya mungkin dia sudah terjatuh. itu kemudian terinjak-injak di sini (pintu)," kata dia.
Kondisi ini mirip seperti bentuk mulut botol, di mana masyarakat yang hendak masuk dari arah luar tertahan pintu masuk yang terbilang kecil. Ukuran pintu masuk tersebut tentu tentu tidak sebanding dengan membludaknya masyarakat yang hadir.
"Sehingga ketika pintu dibuka akhirnya terjadi dorongan dari belakang," tuturnya.
3. Ada 404 anggota gabungan disiagakan saat itu

Polisi mengklaim tidak akan membiarkan kasus meninggalnya tiga orang termasuk seorang aparat kepolisian pada pesta rakyat Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menguap begitu saja. Sejumlah pihak bakal diperiksa atas dugaan kelalaian dari resepsi ini.
Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan bersama jajarannya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Pendopo Kabupaten Garut. Dia juga mengecek langsung gerbang utama tempat tragedi warga berkerumun dan berdesak-desakan.
Setelah melakukan pengecekan, dia memastikan bahwa kepolisian bakal melakukan investigasi bagaimana peristiewa tersebut terjadi sehingga menyebabkan tiga orang wafat.
"Polres Garut, berdasarkan Informasi dan permintaan dari Pemerintah Garut, telah diminta mengamankan rangkaian kegiatan. Ini sudah ditempuh sesuai dengan prosedur. Dari bagian perizinan telah mengeluarkan perkiraan-perkiraan, potensi-potensi gangguan yang akan terjadi, dan sudah disiapkan penanggulangan sudah dibuat rencana pengamanan," kata Kapolda, Jumat (18/7/2025) malam.
Menurutnya, saat itu pengamanan melibatkan 404 personel gabungan yang berjaga di setiap sudut Pendopo Garut. Mereka pun sudah diarahkan dalam pengamanan acara sehingga semua kegiatan bisa berjalan lancar.