TNI AU Targetkan Pengadaan Alutsista Rampung di 2019 Ini

Menurut Yuyu, jika pengadaan alutsista di Renstra III sudah tercapai, TNI AU hanya tinggal menunggu barang datang. Sejauh ini, pencapaian alutsista TNI AU baru mencapai 42 persen, diharapkan di tahun 2024 atau di akhir Renstra IV sudah tercapai 100 persen.

Yuyu mengakui, TNI AU sempat terhambat saat memesan alutsista. Keterlambatan itu disebabkan karena regulasi, masalah teknologi dan aturan-aturan setempat.

"Ada yang mulai 8 bulan real time-nya dari mulai kontrak, ada yang sampai 3 tahun, contohnya pesawat Hercules sampai 3 tahun baru datang. Diharapkan 2020 akhir sudah mulai pada berdatangan, 2024 diharapkan sudah selesai," kata Yuyu.

Selain melengkapi kebutuhan alutsista, guna mendukung pertahanan dalam negeri, pihaknya telah membangun dua skuadron dan satu markas untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia bagian timur.

Seperti diketahui, TNI AU akan membangun Markas Komando Korps AU III di Biak. Satu skuadron pesawat angkut dalam hal ini TN 235 juga akan ditempatkan di sana. Kemudian satu skuadron Hercules juga akan ditempatkan di Makassar.

Sementara itu, dalam penutupan pendidikan angkatan ke-56 ini, Seskoau meluluskan sebanyak 132 siswa, termasuk 8 orang Wanita Angkatan Udara (Wara), TNI AD 2 orang, TNI AL 2 orang, serta 7 orang perwira negara sahabat yang berasal dari Australia, Arab Saudi, India, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan dan Singapura.

Yuyu berharap, perwira menengah yang sudah lulus mampu menambah kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki TNI. "TNI AU berkomitmen untuk pengembangan SDM setelah Sesko, Sesko TNI kemudian Lemhanas dan selanjutnya, dalam kepemimpinan dan perkembangan teknologi," pungkasnya.