Tiga Korban Longsor di Arjasari Belum Juga Diketemukan

- Tim SAR terus berupaya temukan korban longsor di Arjasari
- Satu korban berhasil ditemukan lebih dulu, Ramadan pelajar 15 tahun
- Status tanggap darurat Kabupaten Bandung hingga 19 Desember 2025
Bandung, IDN Times - TIm SAR gabungan masih gagal menemukan korban yang tertimbun longsor di Kampung Condong, Desa Margaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Artinya para korban sudah empat hari terkena longsoran.
Memasuki hari ke-3 pasca kejadian, tim terus bekerja tanpa henti demi menemukan satu warga yang masih dinyatakan hilang. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan mengatakan bahwa operasi pencarian dilakukan secara terpadu dengan melibatkan unsur terkait.
"Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi kekuatan utama dalam menghadapi medan berat yang penuh material longsoran, cuaca yang tidak menentu, serta kemungkinan pergerakan tanah susulan," kata Hendra, Senin (8/12/2025).
Setiap titik rawan disisir secara teliti, menggunakan metode manual maupun peralatan pendukung yang dimiliki tim SAR. Masyarakat setempat turut memberikan informasi dan membantu di lapangan, menunjukkan tingginya rasa solidaritas dalam menghadapi bencana yang menimpa wilayah mereka.
1. Terus berupaya temukan korban

Dansat Brimob Polda Jabar, Kombes Donyar Kusumadji mengatakan, sejak hari pertama aparat berkomitmen memberikan respons cepat dan maksimal dalam operasi pencarian korban longsor di Margaluyu. Pada hari ketiga ini seluruh personel tetap bekerja keras dengan penuh kehati-hatian, mengingat kondisi medan yang cukup berat.
"Kami juga sangat mengapresiasi kerja sama dari TNI, Basarnas, BPBD, Polsek Pameungpeuk, serta warga setempat yang turut membantu proses pencarian. Semoga korban yang masih hilang dapat segera ditemukan dan proses evakuasi berjalan dengan aman.” ujarnya.
Dengan semangat kemanusiaan dan profesionalisme, Tim SAR Brimob Jabar bersama seluruh unsur terkait terus berupaya menuntaskan misi kemanusiaan ini.
"Semoga seluruh rangkaian pencarian dapat berjalan lancar dan memberikan kepastian bagi keluarga korban yang sedang menunggu," kata Donyar.
2. Satu korban berhasil ditemukan lebih dulu

Sebelumnya, hujan yang deras di Kabupaten Bandung menyebabkan longsor melanda di RT 06 dan 07, RW 09, Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2025). Longsoran tanahmenimpa sejumlah rumah dan mengakibatkan beberapa orang tertimbun.
Kapolsek Pameungpeuk, AKP Asep Dedi membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Longsoran berasal dari lereng gunung Sinapeul dengan ketinggian kurang lebih 80 meter.
“Terjadinya longsor tersebut disebabkan karena curah hujan cukup tinggi yang mengakibatkan pergeseran tanah yang menimpa rumah warga sebanyak empat unit rumah,” ujarnya kepada awak media.
Ia menambahkan bahwa ada empat orang yang tertimbun akibat insiden tersebut. Satu orang dari mereka telah berhasil ditemukan, ialah Ramadan, pelajar 15 tahun. Ia menderita luka di bagian kepala dan kini telah dibawa ke RS Nambo guna mendapatkan penanganan medis.
3. Tanggap darurat Kabupaten Bandung hingga 19 Desember 2025

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, resmi menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir dan longsor yang melanda belasan kecamatan sejak hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (4/12/2025). Status tanggap darurat berlaku mulai 6 hingga 19 Desember 2025.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Wahyudin, mengatakan penetapan status tersebut dilakukan berdasarkan kondisi lapangan yang menunjukkan kerusakan meluas serta tingginya kebutuhan penanganan cepat.
"Bupati menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Bandung pada 6 Desember 2025 sampai dengan 19 Desember 2025,” ujarnya.
Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Bupati Bandung Nomor 300.2.1/KEP.731-BPBD/2025 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat. Penetapan status ini memungkinkan Pemkab Bandung mengerahkan sumber daya tambahan untuk evakuasi, distribusi bantuan, hingga penanganan kerusakan infrastruktur.


















