Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Teriakan "Emil Presiden" Ramaikan Muktamar Persatuan Islam

IDN Times/Aris Darussalam

Kabupaten Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengahadiri Grand Launching Muktamar ke-16 dan Silaturahmi Akbar Persatuan Islam (Persis) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/8/2022).

Kehadiran pria yang sering disapa Emil ini mendapat sambutan meriah dari para simpatisan maupun kader Persis. Bahkan ada teriakan “Emil presiden" yang menggema di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung itu.

Dari pantauan IDN Times, Ridwan Kamil tidak begitu menanggapi peristiwa tersebut. Namun demikian, ia hanya tersenyum manis sembari meminta doa agar dirinya diberikan kesehatan.

"Doakan agar saya sehat, dan yang hadir juga sehat semuanya," ujar Ridwan Kamil, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/8/2022).

1. Pimpinan Pusat PERSIS sebut teriakan "Emil Presiden" spontanitas kader saja

IDN Times/Aris Darussalam

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persis menanggapi gemuruh suara kadernya yang sempat meneriakan "Emil Presiden". Ia mengatakan jika hal tersebut merupakan spontanitas kadernya saja, bukan sikap resmi organisasinya.

Bahkan ia pun mengatakan, hal itu terjadi tanpa ada arahan ataupun pernyataan resmi dari Pimpinan Pusat PERSIS.

"Itu saya kira spontanitas kader, tidak ada sikap resmi dari jamiyah Persis. Terus jika yang datang bukan kang Emil pun, saya kira akan ada teriakan seperti itu ya," ujar Haris.

2. Persis secara diplomatis mengusulkan dua kriteria calon presiden mendatang

IDN Times/Aris Darussalam

Namun demikian, ketika disinggung soal kriterian calon presiden saat pemilu 2024 mendatang, Haris mengatakan, ada dua sosok yang diharapkan. Pertama, kata dia, secara normatif memiliki sikap jujur, adil, dan amanah.

"Kriteria yang paling di harapkan Persis itu, pertama secara normatif memiliki sifat yang jujur, adil dan amanah," kata Haris.

Sedangkan yang kriteria kedua, calon presiden mendatang tentu harus mengerti permasalahan bangsa serta bersikap solutif atas permasalahan bangsa yang dinilainya saat ini masih terjadi.

"Kedua, secara implementatif tentu harus mengerti permasalahan bangsa dan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan permasalahn bangsa saat ini," ujar Haris.

3. Muktamar Persis akan melahirkan rekomendasi nilai Islam dan Kebangsaan

IDN Times/Aris Darussalam

Haris pun menegaskan, saat perhelatan Muktamar ke-16 PERSIS mendatang, selain akan menetapkan rekomendasi internal, akan ada pula pernyataan sikap mengenai isu-isu Islam dan kebangsaan.

"Tentu di muktamar itu selain kita menjawab, menetapkan rekomendasi atau aturan jamiyah, tentu akan ada pernyataan sikap eksternal juga,"

"Pernyataan sikap ini baik terkait isu nasional, atau bahkan internasional, dan itu akan disesuaikan dengan momentum yang ada. Ketika itu kita akan menyampaikan pesan-pesan keummatan dan kebangsaan, dan bahkan kemanusiaan secara umum dengan kondisi yang berkembang," tutur Haris.

4. Berharap di Indonesia tidak terjadi dikotomi nilai Islam dan kebangsaan

IDN Times/Aris Darussalam

Selain itu Haris berharap, tidak dikotomi Islam sebagai akar kebanggsaanya. Pasalnya ia berpendapat bahwa nilai-nilai Islam tidak pernah bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.

"Bagaimana pun indonesia ini tidak bisa dilepaskan dari akarnya yaitu Islam itu sendiri, sehingga kita harap Indonesia ini bisa lebih ramah dengan kaum muslimin. Dan juga terutama nilai nilai ke-Islam-an itu sendiri tidak bertentangan dengan nilai nilai kebangsaan," ujar Haris.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Aris Darussalam
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us