Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Kunjung Usai, Sampah Kembali Numpuk Menggunung di Pasar Caringin

WhatsApp Image 2025-09-22 at 2.29.56 PM.jpeg
Penumpukan di Pasar Caringin Kota Bandung. IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • Bau menyengat sampah tercium dari jarak 50 meter, mengganggu pedagang dan pembeli
  • Gubernur Jawa Barat geram dengan tumpukan sampah, berharap pemerintah segera atasi masalahnya
  • Volume sampah di Pasar Caringin lebih banyak daripada yang diangkut setiap hari, pengelola akan siapkan insinerator untuk mengurangi jumlah sampah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Sampah menumpuk hingga menyerupai gunung terlihat di Pasar Induk Caringin Kota Bandung, Senin (22/9/2025). Penumpukan itu diakibatkan karena terbatasnya volume pengangkutan sampah saban harinya.

Salah satu pedagang di Pasar Caring, Rega, menuturkan bahwa sampah tersebut sudah menggunung sejak tiga bulan lalu. Ia mengatakan, aktivitas pengangkutan ada tapi jumlahnya tak sebanding dengan sampah yang dibuang.

"Lebih banyak masuk daripada diangkutnya," kata dia saat ditemui di pasar Caringin.

1. Bau menyengat

ilustrasi bau (freepik.com/8photo
ilustrasi bau (freepik.com/8photo

Dari jarak sekitar 50 meter, bau sampah yang menyengat sudah tercium. Baunya semakin pekat ketika berada di dekat sampah. Kebanyakan sampah tersebut merupak jenis organik dan non organik.

Rega menuturkan, hal ini berdampak pada pedagang yang datang. Tak jarang dari mereka yang tak jadi berbelanja ke pasar Caringin.

"Yang belanja kadang pulang lagi. Akses jalan, susah. Ngak nyaman," ucapnya.

2. Bersih ketika pejabat datang

ilustrasi sampah organik (pixabay.com/melGreenFR)
ilustrasi sampah organik (pixabay.com/melGreenFR)

Beberapa waktu lalu, Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi pernah berkunjung ke pasar Caringin untuk meninjau lokasi. Ia geram kala melihat ada tumpukan sampah di salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Bandung itu.

"Pas ada KDM bersih. Sekarang numpuk lagi," bebernya.

Dia berharap, pemerintah bisa segera mengatasi persoalan sampah di pasar Caringin. Hal itu agar pedagang dan pembeli nyaman saat melakukan aktivitas jual-beli.

"Iya diangkut, bersih. Setiap hari lah diangkut. Jadi pemasukan sama pengeluaran sebanding. Ini kan keluarnya sedikit masuknya banyak," harapnya.

3. Lebih banyak pembuangan ketimbang pengangkutan

ilustrasi sampah dapur untuk kompos (freepik.com/freepik)
ilustrasi sampah dapur untuk kompos (freepik.com/freepik)

Pengawas Kebersihan Pasar Caringin Dede Suparman, mengakui bahwa volume sampah di TPS Pasar Induk Caringin lebih banyak daripada jatah angkut saban harinya. Ia mengklaim bahwa PD pasar menerima jatah angkut 3 rit mobil atau setara 21 ton perhari, sedangkan sampak yang dibuang setiap harinya bisa mencapai 40-50 ton.

"Jadi banyak-banyak tersisa dibanding yang dibuang, gitu," ucapnya saat dikonfirmasi via telepon.

Dede mengalami pihaknya telah memiliki skema untuk mengantisipasinya. Insinerator atau alat bakar sampah tambahan akan disiapkan selain menggunakan alat press. Alat tersebut ditargetkan beroperasi pada Oktober 2025.

“Awal bulan Oktober mungkin mesin sudah datang. Pihak dari pengelola juga sudah berusaha. Jadi dipres dan lain-lain supaya untuk mengurangi,” ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Pemkot Bandung-KPK Wacanakan Pendidikan Antikorupsi Jadi Muatan Lokal

22 Sep 2025, 14:58 WIBNews