SPMB Tahap II Jabar, Sekda Herman: Sanksi Menanti Bagi ASN Curang

- SPMB tahap II di Jawa Barat akan digelar pada 24 Juni-1 Juli 2025, dengan jalur prestasi untuk SMA dan SMK.
- Sekda Herman mengancam sanksi bagi ASN yang mencoba curang memasukkan keluarga ke sekolah tertentu.
- Sertifikat prestasi palsu tidak akan diterima, dan peserta yang terbukti berbuat curang akan diberikan tindakan sesuai aturan.
Bandung, IDN Times - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap pertama untuk SMA dan SMK di Jawa Barat telah selesai, Senin (16/5/2025). Selanjutnya para calon siswa-siswi baru bisa memanfaatkan jalur prestasi pada tahap II yang digelar pada 24 Juni-1 Juli 2025.
Adapun pada SPMB tahap pertama ada tiga jalur yang disediakan yaitu domisili, afirmasi, dan mutasi. Sementara, pada tahap dua hanya satu jalur, yaitu prestasi dengan kuota 30 persen untuk SMA dan 55 persen untuk SMK.
Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman telah meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak bermain curang, misalnya dalam indikasi meloloskan saudara atau anaknya ke salah satu sekolah tertentu.
Dia memastikan, jika nantinya kedapatan ada yang melakukan hal tersebut maka akan diberikan sanksi tegas. Baik itu untuk guru atau kepala sekolah SMA dan SMK di Jabar.
"Apabila yang bersangkutan ASN Pemda Provinsi Jawa Barat, BKD dengan Inspektorat akan turun mendalami sejauh mana pelanggarannya," ujar Herman, Senin (16/6/2025).
1. ASN buat curang bakal dikenai sanksi

Pemberian sanksi pun akan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh para pelanggar. Namun, hal itu tidak akan langsung diberikan begitu saja, melainkan terlebih dahulu didalami oleh Inspektorat dan BKD Provinsi Jawa Barat.
"Apabila terbukti melakukan pelanggaran disiplin, maka kami siapkan sanksi hukuman disiplin. Kalau ringan pelanggarannya, sanksinya juga ringan. Kalau sedang, sanksinya sedang. Kalau berat sanksinya juga berat. Proporsional ya tergantung pelanggarannya," ujar Herman.
2. Klaim tahap pertama lancar

Sementara, untuk evaluasi SPMB tahap I melalui pengecekan ke beberapa sekolah, Herman mengklaim, secara umum pelaksanaan SPMB tahap pertama berjalan lancar, meski ada kendala pada hari pertama dan kedua.
"Overall berjalan lancar. Di hari kedua ada kendala terkait dengan aplikasi ya, harus ada yang disinkronisasi. Ya, beberapa jam itu sempat down, ya, tidak bisa diakses tapi sorenya kan sudah bisa diakses dan sampai sekarang lancar, enggak ada persoalan," tutur Herman.
Setelah pendaftaran selesai, masih ada waktu satu hari untuk masa sanggah. Pemerintah pun bakal menerima seluruh pengaduan dari masyarakat terkait SPMB 2025 ini.
3. Sertifikat prestasi susah dicurangi

Pemprov Jabar pun, kata dia, sudah membangun kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yang ditindaklanjuti dengan surat edaran terkait SPMB ini.
"Pak Gubernur juga membuat surat edaran untuk mengingatkan kembali komitmennya, yang penting mah kita saling percaya lah. Tapi paling tidak kami sudah mengikhtiarkan semaksimal mungkin. Kalau ada pengaduan ya pasti ditindak-lanjuti," ujar Herman.
Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat memastikan tidak akan pandang bulu dalam menegakan aturan terhadap para peserta Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang kedapatan berbuat curang.
Salah satunya di jalur prestasi, di mana jika nantinya kedapatan calon siswa-siswi di SMA dan SMK yang menggunakan sertifikat prestasi palsu dan tidak terverifikasi akan langsung dianulir dan diberikan tindakan sesuai aturan.
"Sertifikatnya harus yang terakui oleh pemerintah, tidak bisa serta merta bikin sertifikat," ujar Kepala Disdik Jawa Barat, Purwanto, dikutip Sabtu (14/6/2025).