SPMB Jabar Hari Kedua Diwarnai Server Down Enam Jam, Wali Murid Malah Salahkan Sekolah

- SPMB Jabar hari kedua masih diwarnai server down selama enam jam
- Kendala server disebabkan oleh animo masyarakat yang tinggi dalam mengakses aplikasi SPMB
- Orang tua siswa menyalahkan sekolah karena tidak dapat membantu pendaftaran, sementara Dinas Pendidikan Jawa Barat mencatat 64.109 pendaftar pada hari pertama
Bandung, IDN Times - Hari kedua gelaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahap I bagi SMA/SMK di Jawa Barat masih diwarnai dengan kendala server down. Calon siswa-siswi masih kesulitan mengakses laman pendaftaran yang disediakan Disdik Provinsi Jawa Barat.
Kondisi server down ini ditemukan di SMKN 1 Kota Bandung, di mana kendala ini pada dasarnya sudah dirasakan sejak hari pertama. Namun beberapa jam kemudian, server kembali normal seperti biasa.
Ketua Pelaksana SPMB SMKN 1 Bandung Roni Suryana Saputra mengungkapkan, server bermasalah terjadi selama jam operasional pelayanan SPMB mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, bahkan baru dapat dibuka pada waktu sore hari.
"Untuk hari pertama dan hari kedua itu memang kami terkendala di server," ucap Roni Suryana saat diwawancara awak media, Rabu (11/6/2025).
1. Server down diduga karena banyak pendaftar

Kendala server ini, kata Roni diduga karena membeludaknya animo masyarakat dalam mengakses aplikasi SPMB. Sehingga, sistem menjadi lambat dan membuat sulit untuk diakses orangtua murid.
"Mungkin karena dipakai oleh seluruh Jawa Barat sehingga itu hampir tidak bisa kami pakai jadi lambat sekali. Buat seorang saja mungkin bisa setengah jam, itu juga kalau (berhasil) masuk," ucapnya.
2. Lancar diakses hanya malam hari

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, laman pendaftaran SPMB 2025 biasanya baru dapat diakses dengan lancar pada malam hari. Di mana pada hari pertama , sistem memang bisa diakses secara lancar pada malam hari.
"Tapi kalau malam itu alhamdulillah sudah mulai lancar. Jadi hari pertama pun pendaftaran kami yang kemarin yang daftar ke SMK Negeri 1 yang langsung dibantu itu sekitar 150 orang," katanya.
"Nah, terus malamnya ketika operator saya mendapat telepon itu kurang lebih totalnya hari pertama (ada) 320 calon murid baru bisa melakukan pendaftaran online di rumah," tuturnya.
3. Orangtua banyak menuduh sekolah

Sementara sistem yang sering terkendala ini membuat orangtua yang menyalahkan sekolah karena tidak dapat membantu melakukan pendaftaan, sedangkan sekolah hanya menjalankan sistem yang sudah disediakan oleh Dinas Pendidikan Jabar.
"Banyak orangtua yang menduga-duga, padahal kan itu sistem," katanya.
Di sisi lain, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyatakan pada hari pertama pendaftaran SPMB tahap 1, ada 64.109 pendaftar yang telah mengisi formulir SPMB untuk jenjang negeri maupun swasta di seluruh Jawa Barat.
Bagi masyarakat yang mengalami kendala teknis saat mendaftar secara daring dari rumah, Kepala Disdik Jabar, Purwanto mengimbau agar mereka tidak ragu datang langsung ke sekolah tujuan. Menurutnya, sekolah telah menyiapkan petugas untuk membantu proses pendaftaran.
"Kami juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan kami berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan," ujarnya.