Retreat Kepala Daerah di Magelang, KDM: Saya Ikut Dong, Masa Enggak!

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi alias KDM memastikan akan mengikuti program retreat yang digelar Presiden Prabowo Subianto di Magelang setelah pelantikan kepala daerah terpilih pada 20 Februari 2025.
Menurutnya, kegiatan yang digelar itu nantinya akan banyak memberikan keuntungan bagi para kepala daerah baru di Jawa Barat. Selain itu, kegiatan itu juga merupakan ajang silahturahmi bersama dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Forum silaturahmi antara kepala daerah terpilih dengan kepala daerah baik gubernur, bupati, wali kota, wakil gubernur, wakil bupati, wakil wali kota dengan para menteri termasuk dengan pak presiden," kata KDM di Bandung, Senin (10/2/2025).
1. Dedi Mulyadi pastikan ikut kegiatan ini

Selain itu, melalui retreat tersebut KDM menilai nantinya akan menjadi ajang menyatukan visi antara pemerintah pusat dan daerah. Adapun kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 21-28 Februari ini.
Ia memastikan sudah siap untuk mengikuti gelaran tersebut. "Ya siap dong, ikut masa enggak," ujarnya.
2. Kemendagri pastikan semua sudah dipersiapkan

Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan, retreat bagi kepala daerah akan berfokus pada pembekalan mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), wawasan kebangsaan, serta arah pembangunan nasional melalui delapan program prioritas Asta Cita.
Menurutnya, program retreat yang akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang ini bertujuan untuk menyamakan persepsi para kepala daerah.
"Kepala daerah itu enggak semua latar belakangnya politik pemerintahan. Ada yang pengusaha, ada yang tokoh agama, ada yang budayawan, macam-macam. Nah penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan persepsi tentang tupoksi," ujar Bima saat meninjau lokasi glamping retreat kepala daerah di Akmil, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (9/2/2025).
3. Ada arahan soal Asta Cipta

Selain memperdalam pemahaman tentang peran dan kewajiban sebagai pemimpin daerah, Bima menyampaikan, para kepala daerah juga akan mendapatkan arahan dari berbagai kementerian guna menyelaraskan kebijakan daerah dengan agenda nasional.
"Yang kedua, ya harus mendengar arahan dari kementerian terkait, terkait dengan Asta Cita. (Itu) penting," ujar Bima.
Lebih lanjut Bima berharap, melalui pembekalan yang lebih terstruktur dan efisien ini, para kepala daerah dapat segera menjalankan tugas dengan pemahaman yang selaras dengan kebijakan nasional.
"Itu sudah tradisi lah. Di Indonesia itu dari dulu kepala daerah itu menjalani pembekalan. Nah sekarang perbedaannya adalah disatukan, dibuat lebih efektif dan efisien," kata Bima.