Ratusan Murid Jadi Korban Keracunan MBG Gelombang Kedua Cipongkor

- Ratusan murid di Cipongkor, Bandung menjadi korban keracunan massal gelombang kedua
- Sebanyak 220 orang terkena dampaknya dan jumlah korban terus bertambah
- Keracunan disebabkan oleh distribusi menu makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berbeda dari kasus sebelumnya
Bandung, IDN Times - Peristiwa keracunan massal gelombang kedua di Kecamatan Cipongkor sudah mencapai ratusan pelajar, Rabu (24/9/2025). Berdasarkan data terbaru di Puskesmas dan Kantor Kecamatan Cipongkor, korban sudah ada sekitar 220 orang.
Ratusan orang ini terhitung sejak sekitar pukul 13:00 WIB. Sementara sebelumnya hanya empat orang saja, dan kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah karena saat ini mobil ambulans terus berdatangan membawa korban ke rumah sakit terdekat.
"Sampai saat ini mungkin sudah sekitar 220 pelajar yang datang. Jumlahnya terus bertambah," kata Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah saat dikonfirmasi.
Semua ruangan yang ada di sekitar Puskesmas dan Kecamatan Cipongkor, menurut dia, sudah penuh karena korban terus berdatangan. Puskesmas sendiri telah mengajukan tenda darurat untuk menampung para korban.
"Kami membutuhkan infus, oksigen, obat-obatan segera. Ini kondisinya cukup chaos karena datangnya hampir bersamaan. Petugas medis juga cukup kewalahan," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, distribusi menu MBG yang membuat siswa keracunan bersumber dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berbeda dari kasus kemarin. Kali ini menu makanannya ada sejak pagi.
Adapun keracunan pertama berasal dari SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah dengan nama Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Cipongkor. Kali ini justru dari dapur SPPG di Kampung Pasirsaji, Desa Negalsari, Cipongkor.
"Untuk kasus baru ini berasal dari dapur berbeda, karena dapur MBG ini masih beroperasi," Kata dia.