Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perusahaan di Bandung Buat Angkot Listrik, Kadishub: Belum Laik Jalan

WhatsApp Image 2025-08-04 at 6.53.45 PM (2).jpeg
Purwarupa mobil Angklung atau Angkutan Kota Listrik Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno
Intinya sih...
  • Proses pengujian kendaraan listrik sangat panjang dan harus memenuhi berbagai standar keamanan serta kelayakan untuk digunakan sebagai angkutan umum di Kota Bandung.
  • Wali Kota Bandung menegaskan bahwa minibus listrik tersebut bukan milik Pemkot, melainkan inisiatif dari perusahaan yang ingin menjual kendaraannya sebagai angkot masa depan.
  • Belum ada komitmen dari Pemkot Bandung untuk membeli angkot baru, karena masih memikirkan langkah terbaik untuk perbaikan angkot yang sudah ada serta mengintegrasikan semua pemilik dan supir angkot.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Sebuah perusahaan di Kota Bandung membuat purwarupa angkutan kota (Angkot) listrik dengan model bus tiga perempat. Kendaraan minibus ini diharap bisa menggantikan angkot konvensional yang selama ini beroperasi di Kota Bandung.

Meski demikian, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Rasdian Setiadi menegaskan bahwa Pemkot Bandung belum ada keinginan untuk membeli minibus tersebut. Sebab, kelaikan kendaraan untuk bisa dipakai pun masih jauh dari cukup.

"Jadi untuk kendaraan Angklung (Angkutan kota listrik Bandung) kemarin itu contoh yang dibuat perusahaan namanya PT Marlip. Ini hanya contoh karena untuk bisa dipakai itu harus ada uji tipe dan uji berkala," kata Rasdian, Selasa (5/8/2025).

1. Prosesnya sangat panjang

WhatsApp Image 2025-08-04 at 6.53.46 PM.jpeg
Purwarupa mobil Angklung atau Angkutan Kota Listrik Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Meski diproduksi di dalam negeri, tapi untuk kendaraan yang dipakai secara umum bagi masyarakat harus ada pengujian dalam waktu panjang. Selain pengujian pengereman, suspensi, lampu, ketahanan, kebocoran, semua harus dicek untuk memenuhi pengujian. Setelah itu baru bisa diproduksi secara massal.

Termasuk untuk model apakah ini memang laik dnegan kondisi di perkotaan seperti Kota Bandung karena harus menyesuaikan dengan kontur jalan dan fasilitas penunjang.

Rasdian tidak memungkiri bahwa fasilitas yang ada di dalam bus ini sudah bagus. Namun, dia menegaskan bahwa sampai sekarang tidak ada kepastikan bahwa Pemkot akan melakukan pembelian angkot baru untuk transportasi umum.

"Harga satunya ini sekitar Rp360-400 juta. Tapi memang belum ada yang siap dan kita juga tidak semata-mata harus ambil angkot ini," kata dia.

2. Persilakan industri jika ingin berinovasi

WhatsApp Image 2025-08-04 at 6.53.45 PM.jpeg
Purwarupa mobil Angklung atau Angkutan Kota Listrik Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam beberapa hari ini jagat maya di Kota Bandung tengah diramaikan sebuah kendaraan minibus yang disebut akan menjadi angkotan kota (angkot) masa depan. Angkot tersebut mirip bus tiga perempat dan sudah menggunakan mesin bertenaga listrik.

Namun, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa kendaraan itu bukan milik Pemkot. Itu merupakan purwarupa dari sebuah perusahaan yang menawarkan diri untuk menjual kendaraannya dan menjadi angkot ke depannya menggantikan angkot konvensional saat ini.

"Saya hanya perlu meluluskan berita yang beredar di salah satu media yang mengatakan bahwa pemerintah sudah komitmen untuk membeli ini. Itu sama sekali tidak benar. Ini adalah inisiatif dari teman-teman pengusaha bahwa modelnya bisa seperti ini," kata Farhan ditemui di kantor Dishub Bandung, Senin (4/8/2025).

3. Belum ada komitmen untuk pembelian

WhatsApp Image 2025-08-04 at 6.53.45 PM (1).jpeg
Purwarupa mobil Angklung atau Angkutan Kota Listrik Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Farhan kembali memastikan bahwa hingga saat ini Pemkot Bandung tidak ada komitmen dengan perusahaan manapun dalam pengadaan angkot baru. Sebab, hingga saat ini Pemkot masih memikirkan langkah terbaik untuk perbaikan angkot yang sudah ada.

"Kita masih wacana membangun konsep sebuah konsep integrasi kendaraan umum yang akan melibatkan semua pemilik dan supir angkot," kata dia.

Dia pun meminta seluruh koperasi angkotan kota untuk ikut memikirkannya. Jangan sampai mereka lepas tangan karena keberadaan angkot tidak terlepas dari keberadaan koperasi-koperasi tersebut.

Meski demikian, Farhan mempersilakan masyarakat maupun perusahaan yang ingin berinovasi dan memberikan ide terbaiknya dalam transformasi angkutan umum di Kota Bandung. Sebab, permasalahan ini tidak bisa diselesaikan sendiri, tapi harus melibatkan semua orang.

Yang paling penting sekarang adalah menghubungkan angkutan umum dari timur, barat, utara, dan selatan agar bisa terintegrasi dan memudahkan masyarakat mengaksesnya. Termasuk dengan kehadiran bus rapid transit (BRT) yang juga sudah ada.

"Jadi angkot ini tidak akan dihapus, tetap ada," kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us