Pengakuan Korban Keracunan MBG SMPN 1 Cisarua: Ayam Kecap Bau Bangkai

- Puluhan murid SMPN 1 Cisarua keracunan berat setelah makan ayam kecap bumbu basi dan berbau bangkai dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
- Salah satu korban, Desi Oktaviani (15 tahun), merasakan gejala keracunan seperti mual, pusing, dan sesak napas setelah mengonsumsi MBG.
- Sekolah mendapatkan 1.300 paket MBG yang dibagikan pada pukul 09.30 WIB, namun gejala keracunan baru muncul sekitar pukul 11.00 WIB dengan jumlah korban mencapai 115 siswa.
Bandung, IDN Times - Hidangan daging ayam bumbu kecap yang ada dalam program paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat membuat puluhan murid keracunan berat. Daging tersebut diduga kuat sudah basi dan juga berbau.
Bahkan, salah satu murid, Desi Oktaviani (15 tahun), turut membenarkan bahwa lauk ayam kecap ini sudah dalam kondisi tidak layak. Adapun mereka menerima program Presiden Prabowo ini dengan menu nasi, ayam kecap, tahu, sayur, dan buah melon.
"Dari ayam kaya ada bau bangkai sama hanyir (amis) gitu," kata Desi kepada awak media di SMPN 1 Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Desi mengungkapkan, tak lama setelah Desi menghabiskan MBG, dia mengaku langsung merasakan gejala keracunan. Desi bahkan muntah dua kali.
"Kerasanya mual, pusing, terus engap (sesak napas)," kata dia.
Sementara, sebelum kejadian ini, Desi mengatakan, program MBG yang disantapnya tidak mengalami kendala apapun. Bahkan menu yang dimakan pun sama.
"Muntah dua kali, isinya ya makanan MBG. Menunya juga sama kaya kemarin," kata dia.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Cisarua Agus Solihin menjelaskan, sekolahnya mendapatkan jatah MBG sekitar 1.300 paket. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.255 paket MBG telah dibagikan dan dikonsumsi oleh siswa.
Paket MBG tiba di SMP Negeri 1 Cisarua, Bandung Barat pada pukul 09.00 WIB. Paket tersebut kemudian dibagikan pada pukul 09.30 WIB.
Gejala keracunan baru muncul sekitar pukul 11.00 WIB. Di mana, para siswa mulai mengeluhkan sejumlah gejala keracunan seperti mual, pusing, dan muntah-muntah.
"Muncul jam 11, ada yang pusing, mual, dipisahkan mana yang pusing mana yang mual. Ada yang muntah-muntah juga," ungkapnya.
Hingga berita ini ditulis, jumlah korban keracunan berjumlah 115 siswa, dengan rincian 11 dirawat di sekolah, 56 dirujuk ke Puskesmas Cisarua, RSUD Lembang dan RS Cibabat, 48 diperbolehkan pulang.