Pemkot Bandung Hadirkan Panic Button di Dua Tempat, Berikut Fungsinya

- Pemkot Bandung hadirkan Panic Button di Taman Supratman dan Palestine Walk.
- Warga bisa langsung hubungi Bandung Siaga 112 untuk laporan kedaruratan dengan menekan tombol panik.
- Panic Button dilengkapi CCTV, speaker dua arah, dan didesain anti-vandalisme untuk respon cepat dalam situasi mendesak.
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghadirkan panic button di dua titik ruang publik, yakni Taman Supratman dan Palestine Walk (Alun-alun Bandung). Warga nantinya bisa langsung menekankan tombol panik tersebut jika mendapati gangguan keamanan di dua lokasi itu.
Tombol panik ini diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung bekerja sama dengan PT Bali Towerindo. Pemkot menyampaikan layanan ini merupakan bagian dari sistem Bandung Siaga 112 yang siap menampung laporan kedaruratan dari masyarakat.
1. Digunakan untuk hal mendesak

Dengan menekan tombol darurat di lokasi tersebut, warga bisa langsung terhubung secara dua arah dengan petugas Bandung Siaga 112 untuk melaporkan kondisi mendesak.
Menurut Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, teknologi panic button ini dirancang untuk respons cepat dan komunikasi interaktif antara masyarakat dan petugas.
"Panic button ini berguna ketika terjadi hal mendesak di sekitar lokasi. Begitu tombol ditekan, sistem langsung terhubung ke Bandung Siaga 112 dan bisa dilakukan komunikasi dua arah, serta terpantau melalui CCTV," katanya, melalui keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).
2. Ditempatkan di titik yang banyak dikunjungi warga

Kendati demikian, Yayan menjelaskan, situasi mendesak yang memungkinkan warga bisa memanfaatkan panic button saat adanya gangguan ancaman keselamatan jiwa, kecelakaan, seseorang terkena stroke, serangan jantung, atau terjadi tindak kriminal berat.
Selama tidak dalam situasi mendesak, kata Yayan, warga bisa meminta bantuan kepada petugas yang ada di sekitar lokasi panic button.
"Dua lokasi ini dipilih karena merupakan ruang publik dengan tingkat mobilitas tinggi, sehingga rawan terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan," katanya.
3. Petugas langsung menindaklanjuti laporan

Senada dengan Yayan, Krisna dari tim IT Bali Tower menyampaikan, tombol panik ini hanya untuk situasi mendesak di mana ada warga yang membutuhkan pertolongan cepat dalam kondisi tertentu.
"Kalau ada warga yang melihat kecelakaan, keributan, atau gangguan ketertiban umum, cukup tekan tombol. Petugas bisa langsung berinteraksi dan menindaklanjuti dengan cepat, karena melalui Bandung Siaga 112 bisa langsung terkoneksi ke tim lapangan," ujarnya.
Dari sisi teknis, perangkat panic button dilengkapi dengan CCTV tipe PTZ, jenis kamera pengawas yang dapat digerakkan secara mekanis dari jarak jauh. Kamera ini dapat memutar secara horizontal (pan), bergerak naik-turun secara vertikal (tilt), dan memperbesar atau memperkecil objek (zoom) dan CCTV fix (satu arah) untuk memantau area sekitar secara menyeluruh.
Selain itu, terdapat dua jenis speaker, satu untuk komunikasi dua arah dan satu lagi untuk penyampaian pengumuman (announce). Krisna menegaskan, perangkat ini juga telah didesain anti-vandalisme dan kerusakan, juga diawasi secara berkala melalui sistem CCTV terintegrasi.
"Kami pastikan alat ini minim kerusakan. Kalau pun ada tindakan vandalisme, kami bisa langsung mengetahui melalui rekaman CCTV siapa pelakunya," kata dia.


















