Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret mobil listrik (Pexels.com/Kindel Media)

Bandung, IDN Times - Universitas Parahyangan (Unpar) bekerja sama dengan Beifang Automotive Education, sebuah institusi pendidikan yang berfokus pada pelatihan dan pengembangan keterampilan di bidang otomotif. Nantinya kedua pihak ini akan berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kendaraan dengan energi terbarukan termasuk mobil listrik.

Rektor Unpar Tri Basuki Joewono mengatakan, kendaraan non-bensin seperti listrik dan hidrogen saat ini banyak dilirik masyarakat Indonesia sebagai kendaraan pribadi. Bahkan banyak perusahaan kendaraan otomotif yang mengembangkannya sekarang menanamkan modal di dalam negeri.

Keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut jelas membutuhkan SDM yang andal di bidangnya. Untuk menyediakan pekerja yang paham pada kendaraan listrik, perlu diberikan pelatihan sehingga ke depan lebih banyak SDM lokal yang bekerja di sektor tersebut.

"Kami sebagai lembaga pendidikan juga bertanggung jawab terhadap keberlanjutan termasuk di sektor transportasi. Sehingga ke depan harus ada cara agar penggunaan energi ramah lingkungan lebih diutamakan termasuk pada kendaraan karena ini buat hidup lebih baik," kata Tri dalam diskusi di Kota Bandung, Senin (26/5/2025).

1. Harus ada transfer teknologi

Ilustrasi BYE (unsplash.com/Joshua Fernandez)

Dia menuturkan, nantinya dengan kerja sama ini para mahasiswa pun bisa berangkat ke Cina untuk ikut pelatihan bersama Beifang. Sebelumnya, sejumlah dosen pun sudah berangkat ke sana dan melihat pelatihan vokasi seperti apa yang dijalankan dalam pengembangan kendaraan energi terbarukan.

Menurut Tri, institusi pendidikan tersebut sudah mempunyai metode yang baik dalam peningkatan kualitas SDM. Maka bukan tidak mungkin ke depan SDM dari Indonesia pun bisa semakin jago di bidang ini melalui berbagai pelatihan yang ada.

"Memang harus ada kolaborasi sehingga transfer teknologinya lebih mudah dan cepat," kata dia.

Dia menyebut bahwa kurikulum tentang teknologi pada institusi pendidikan seperti alat praktik mahal dan langka, sementara kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pelaku industri belum terjalin secara erat. Padahal, tanpa kesiapan sejak bangku pendidikan, Indonesia akan terus mengandalkan tenaga asing dalam bidang-bidang strategis seperti perancangan baterai, sistem kontrol kendaraan, hingga layanan purna jual.

2. SDM di Indonesia sangat menjanjikan

Inovasi Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik (Gambar: Shutterstock/Roman Zaiets)

Consultant Beifang Automotive Education Group, Qin Jianling menuturkan, ASEAN termasuk Indonesia merupakan negara besar yang akan menjadi penting dalam berbagai perkembangan dunia termasuk penggunaan kendaraan yang memakai energi terbarukan.

Dalam jangka panjang kendaraan listrik jelas akan mendominasi sektor otomotif di dunia sehingga keberadaan SDM yang paham di bidangnya harus diperbanyak.

Di Indonesia sendiri, sekarang sudah ada perusahaan BYD yang telah membangun pabrik dan siap memproduksi puluhan ribu kendaraan setiap tahunnya. Investasi tersebut jelas harus ditunjang dengan SDM berkualitas jika tak ingin pekerja didatangkan dari luar negeri.

Dengan banyaknya anak muda di Indonesia, maka perbaikan SDM jelas harus diutamakan agar keberadaan industri tersebut memberikan dampak positif untuk masyarakat.

"Rata-rata usia penduduk di Indonesia cukup muda dan ini sangat menjanjikan, sangat produktif," kata dia.

Bukan hanya ketika di manufaktur saja, SDM ini juga harus lebih banyak pada sektor purnajual. Harus ada pihak yang bisa melakukan perbaikan atau pengembangan lainnya agar sektor ini terus berkembang.

3. Sertifikasi SDM harus dilakukan secara masif

Kegiatan diskusi pelatihan SDM otomotif dengan energi terbarukan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Direktur Utama PT Karya Bakti Parahyangan Doddi Yudianto menuturkan, peningkatan kualitas SDM dalam negeri untuk industri kendaraan listrik harus dibarengi dengan sertifikasi yang masif. Harapannya, pelatihan itu membuat standar baru sehingga tidak ada lagi proyek gagal dalam berbagai investasi di sektor tersebut.

Menurutnya, Unpar pun akan menggelar diskusi bersama dengan pelaku usaha dan perwakilan pemerintah daerah. Selain itu ada juga mahasiswa dan para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Dengan kegiatan ini maka siswa dan mahasiswa bisa lebih tahu kebutuhan apa ke depannya di sektor otomotif.

"Kendaraan listrik ini terus masuk ke Indonesia , maka generasi muda ini harus lebih mengenal teknologi yang ada," kata dia.

Menurutnya, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk segera menyusun strategi jangka panjang dalam pengembangan SDM. Pemerintah dan swasta pun perlu membuka lebih banyak pelatihan teknisi kendaraan berbasis energi baru ini.

Editorial Team