Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nasib Puskesmas Pembantu di Majalaya, 12 Tahun Tak Beroperasi

IDN Times/Aris Darussalam

Kabupaten Bandung, IDN Times - Sangat memprihatinkan melihat kondisi salah satu bangunan Puskesmas Pembantu atau yang biasa disingkat Pustu di Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung.

Bangunan arsitektur belanda itu, terbengkalai begitu saja usai diketahui sudah belasan tahun silam tidak pernah beroperasi kembali melayani masyarakat setempat yang ingin berobat ataupun hanya sekedar konsultasi kondisi kesehatannya.

Terlihat pada beberapa bagian memang sudah sangat tidak layak untuk digunakan. Bahkan dialamnya pun sudah dipenuhi gundukan sampah baik utuh, maupun yang sudah terbakar menghiasi berbagi sudut area bangunan itu.

Salah satu warga sekitar yaitu Agus (40) tahun mengatakan, sudah 12 tahun lamanya Puskesmas Pembantu Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, tidak pernah beroperasi lagi.

Bahkan Agus seolah mengingat betul, manfaat keberadaan Puskesmas Pembantu saat-saat masih beroperasi. Pasalnya anaknya yang kini sudah dewasa, dulu semasa kecilnya sering berobat disana.

"Udah lama banget gak jalan, dulu mah banyak yang berobat ke sana, saya, keluarga, anak-anak saya juga di sana," kata Agus saat dijumpai IDN Times, Selasa (30/8/2022).

1. Tidak beroperasi karena sempat diterjang banjir

IDN Times/Aris Darussalam

Seingat Agus, dalam semasa aktifnya Puskesmas Pembatu itu sempat dikepalai seorang mantan Kepala Puskesmas Majalaya yang juga dikenal ahli di dunia medis diwilayahnya.

"Dulu dia adalah Kepala Puskesmas di Majalaya, sekarang buka praktek di rumah," ujar Agus.

Peristiwa banjir yang sering menerjang pemukiman wilayah tersebut, akhirnya memaksa aktifitas Puskesmas Pembantu itu lumpuh.

Diketahui, memang keberadaan lokasi Puskesmas Pembantu dan pemukiman warga Desa Bojong sangat berdampingan dengan aliran anak sungai Citarum.

Agus mengatakan, tak heran apabila saat hujan datang maka pemukiman warga kerap kebanjiran, tak terkecuali dengan Puskesmas Pembantu itu.

"Sempat kebanjiran sebelum jembatan ditinggikan. Setelah kebanjiran ditinggalkan, si Kepala Puskesmasnya pindah Ini mah, praktek oleh pribadi saja," tutur Agus.

2. Puskesmas pembantu dinilai sangat bermanfaat bagi warga sekitar

IDN Times/Aris Darussalam

Agus menilai, keberadaan puskesmas pembantu itu sengat bermanfaat bagi warga sekitar. Sebab, selain mendekatkan jarak tempuh masyarakat ke fasilitas kesehatan, bagi warga ekonomi menengah ke bawah di rasa sangat terjangkau.

"Murah di sana mah, warga sekitar banyak yang terbantu, terus jaraknya juga deket dengan pemukiman warga," kata Agus.

Maka sangat tak heran juga jika ia sebagai warga sekitar, merasa rindu atas pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesma Pembantu itu.

3. Warga berharap pelayan puskesmas pembantu bisa dihadirkan kembali

IDN Times/Aris Darussalam

Kini setelah Puskesmas Pembatu itu tidak aktif, warga Desa Bojong harus mencari tempat pengobatan yang lain seperti klinik swasta, Puskesmas Majalaya, hingga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya atau Ebah.

Agus menilai bukan tak mau berobat ke sana, namun lagi-lagi sebagai masyarakat yang hanya ekonominya cukup pas-pasan, jika biaya yang harus keluarkan ketika ada sanak saudara yang sakit dinilai cukuplah mahal baginya.

"Sekarang paling ke Dokter jaga yang biayanya masih murah tapi kalau gak ada ya saya harus ke lokasi tadi," ujar Agus.

Ia berharap fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu bisa diaktifkan kembali di lingkungan Desa Bojong. Ia menegaskan, amat sangat terbantu apabila keberadaan pelayanan kesehatan lewat Puskesmas Pembantu dihadirkan kembali.

"Mudah-mudahan bisa dibangun lagi atau dipindahkan, soalnya pemberitahuan tentang penyakit itu enak dekat untuk tau informasinya, terus biaya berobat di sana murah terjangkau lah kalau masyarakat kaya saya mah," tutur Agus.

4. Apa tanggapan pemerintah setempat, dan bagaimana kebijakan Puskesmas Pembantu?

IDN Times/Aris Darussalam

Sungguh disayangkan memang puskesmas pembantu itu terbengkalaian begitu saja, padahal fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat merupakan bentuk pelayan dasar dan prioritas.

Lantas bagaimana pendapat pemangku kebijakan setempat?

Camat Majalaya Gugum Gumilar mengatakan, ia pun sama halnya sangat menyayangkan terbengkalainya bangunan Puskesmas pembatu tersebut.

Gugum berharap Pustu di Desa Bojong yang saat ini masih dibawah kendali Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung bisa aktif kembali melayani masyarakatnya.

"Statement saya mewakili aspirasi dari Masyarakat sekitar khususnya Desa Bojong barangkali alangkah lebih baiknya apabila Pustu bisa diaktifkan kembali," tutur Gugum.

Berdasarkan pada lampiran Peraturan Menteru Kesehatan nomor 75 tahun 2012, Puskesmas Pembantu merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.

Puskesmas Pembantu merupakan bagian integral Puskesmas, yang harus dibina secaraberkala oleh Puskesmas.

Adapun tujuan Puskesmas Pembantu yaitu untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.

Sedangkan fungsi adalah untuk menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas, di wilayah kerjanya, didirikan dengan perbandingan 1 (satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 2 (dua) sampai 3 (tiga) desa/kelurahan.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Aris Darussalam
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us