Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Modifikasi Cuaca di Jabar Diklaim Efektif Turunkan Intensitas Hujan

Garam modifikasi Cuaca

Bandung, IDN Times - Operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan oleh BMKG bersama TNI AU dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memasuki hari ketiga. Hasilnya, diklaim sudah bisa menurunkan intensitas hujan di beberapa titik yang berpotensi terjadi bencana alam hidrometeorologi.

Melalui OMC ini petugas gabungan berhasil menurunkan hujan di laut, sehingga berdampak adanya pengurangan curah hujan di wilayah daratan. Adapun operasi modifikasi cuaca ini bakal terus dilakukan hingga 11-20 Maret 2025.

1. Awan mengundang langsung ditebar garam

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Ketua Tim Teknik OMC BMKG Pusat, Bayu Prayoga mengatakan, program ini digunakan untuk memodifikasi hujan. Caranya adalah dengan menyebarkan bahan khusus ke awan yang berpotensi menurunkan hujan lebat.

Sementara, penyemaian itu dilakukan menggunakan pesawat yang terbang ke titik-titik tertentu yang sudah dipantau sebelumnya. Dalam program ini menggunakan pesawat dari TNI AU yang diberangkatkan dari Bandara Laud Husein Sastranegara.

Bahan yang digunakan dalam penyemaian awan umumnya berupa natrium klorida (garam) atau bahan higroskopis lainnya. Bahan ini membantu mempercepat pembentukan butiran air dalam awan, sehingga hujan turun lebih cepat atau di lokasi yang lebih aman, seperti di laut. 

"OMC ini bukan untuk menghilangkan hujan sepenuhnya, karena hal itu membutuhkan daya yang sangat besar. Namun, melalui penyemaian yang tepat, kita bisa mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah rawan banjir dan longsor," ujar Bayu, Kamis (13/3/2025). 

2. Air hujan modifikasi tidak berbahaya

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selama operasi, pesawat menyemai awan tiga kali sehari. BMKG bertindak sebagai pengawas utama dalam menentukan titik pertumbuhan awan yang menjadi target penyemaian berdasarkan pantauan radar dan citra satelit.

Pilot dan tim teknis dari TNI AU memastikan bahan semai tersebar dengan optimal. Dengan cara ini, hujan bisa dialihkan dan diturunkan di tempat yang lebih aman seperti di laut.

Bayu menegaskan air hujan hasil OMC tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Penyemaian hanya mengubah proses fisis awan tanpa mempengaruhi sifat kimiawi air hujan.

"Air hujan yang dihasilkan dari OMC sama dengan hujan alami. Kami juga rutin melakukan uji laboratorium untuk memastikan hal ini," katanya.

3. Modifikasi cuaca juga tidak menyebabkan banjir

Pemerintah melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) lanjutan tahap dua pada 11 sampai 20 Maret 2025 (dok. BNPB)

Ia menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai potensi banjir rob akibat OMC. Menurutnya, banjir rob lebih dipengaruhi oleh faktor astronomis seperti pasang naik air laut, bukan oleh hujan yang dihasilkan dari penyemaian.

"OMC tidak menyebabkan banjir rob, karena hujan yang turun di laut akan tersebar di area yang luas. Banjir rob terjadi karena faktor pasang surut yang berasal dari siklus alami air laut," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us