Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiga Bulan Disekap di China, Reni Warga Sukabumi Minta Diselamatkan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama ibu korban TPPO, Emalia (Istimewa/dok medsos Dedi Mulyadi)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama ibu korban TPPO, Emalia (Istimewa/dok medsos Dedi Mulyadi)
Intinya sih...
  • Tergiur iming-iming gaji besar di media sosial
  • Pesan korban ingin diselamatkan
  • Diduga jadi pelampiasan nafsu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Reni Rahmawati (23) wanita asal Cisaat, Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke China. Korban disebut disekap, dijadikan pelampiasan nafsu, hingga keluarganya diminta menyiapkan uang tebusan Rp200 juta untuk bisa memulangkannya ke tanah air.

Sigit (40) selaku keluarga korban mengatakan, mulanya Reni merupakan buruh di sebuah pabrik di Sukabumi. Namun sejak lama, ia memiliki keinginan untuk bekerja ke luar negeri dan sempat berencana untuk kursus bahasa asing.

"Sebelumnya korban memang lagi bekerja. Nah memang ada niat dulu juga ya pengen bekerja di Jepang, tapi pendidikan bahasa dulu," kata Sigit kepada IDN Times, Minggu (21/9/2025).

1. Tergiur iming-iming gaji besar di media sosial

Harapan korban untuk mengubah nasib berubah menjadi malapetakan. Korban tergiur dengan tawaran pekerjaan lewat media sosial Facebook. Reni dijanjikan upah Rp15 sampai Rp30 juta per bulan. 

"Nah si pelaku itu menggiring 'kita buah parpornya di Bogor yuk.' Jadi nggak di sini (Sukabumi) tapi di Bogor," ujarnya.

Namun, proses yang dijalani korban penuh jebakan. Saat berada di Bogor, korban sempat disekap dan bahkan dipaksa untuk melangsungkan pernikahan. Pelaku menghadirkan beberapa orang untuk berpura-pura menjadi wali dan saksi agar pernikahan tersebut seolah sah di depan amil.

Korban yang masih muda dan minim pengetahun pun dibuat tak berdaya. Setelah itu, ia dibawa ke Jakarta bertemu agen dan berangkat ke China. Di sana, ia dijemput di Bandara Xiamen, Kota Kuanjau oleh To Chao Cai menuju rumahnya yang tak diketahui di mana.

2. Pesan korban ingin diselamatkan

Selama hampir tiga bulan, keluarga tidak mengetahui keberadaan korban. Sampai suatu hari, ibunya menerima pesan bahwa korban berada di China dan ingin diselamatkan.

"Ada chat masuk ke ibunya 'Mah, Neng lagi di China. Tolong, disekap.' Awalnya keluarga gak percaya tapi abis share lokasi ternyata memang di sana, waktu itu kami yakin kalau dia jadi korban perdagangan orang," kata Sigit.

3. Diduga jadi pelampiasan nafsu

Kenyataan pahit yang dialami Reni terus berlanjut. Kepada keluarga, awalnya Reni mengaku bekerja sebagai asisten rumah tangga. Namun setelah didesak untuk jujur, korban pun menangis tersedu-sedu dan mengaku bahwa ia dijadikan pelampiasan nafsu oleh orang yang menahannya di China.
"Dia jujur, sambil nangis bilang kalau selama ini dijadikan pelampiasan nafsu. Itu yang bikin kami khawatir dengan keselamatannya," ucapnya.

Selama di sana, Reni hanya diberi makan seadanya agar tetap bisa bertahan hidup. Bahkan untuk pulang ke Indonesia, ia diminta untuk membayar Rp200 juta.

"Kata orang di sana, 'kamu sudah saya beli. Kalau mau pulang, bayar dulu Rp200 juta.' Itu yang bikin kami semakin panik," tuturnya.

4. KJRI dan polisi China sudah bertindak

Beberapa waktu lalu, Sigit mendapatkan kabar terbaru bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan polisi China sudah bergerak menelusuri keberadaan Reni di Guangzhou. Dalam keterangannya kepada keluarga, warga Jepang yang menyekap Reni mengaku sudah menikah dengan korban.

"Polisi China nanya ke Reni (istri To Chao Cai) dan dia mengelak. Dia bilang di sini (China) bukan sebagai istri. Dia datang karena agen lokal di Indonesia mau memberi pekerjaan," katanya.

Keluarga sudah melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian. Kini keluarga berharap agar pemerintah bisa membantu memulangkan korban.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Tiga Bulan Disekap di China, Reni Warga Sukabumi Minta Diselamatkan

21 Sep 2025, 11:22 WIBNews