Mobil Travel Tabrak Truk di Tol Cipularang, Tiga Penumpang Tewas

Mengenai dugaan penyebab kecelakaan itu, Irawan menyatakan petugas kepolisian masih melakukan pendalaman. “(Pengendara mikrobus) kurang antisipasi jaga jarak saja,” katanya menjawab dugaan sementara penyebab kecelakaan kali ini.

Selain faktor kelalaian pengendara, polisi menduga kecelakaan tersebut juga dipengaruhi faktor eksternal. Yakni, kecepatan tinggi dan kondisi jalan yang licin setelah hujan dinilai turut menyulitkan pengendara untuk mengendalikan kendaraannya.

Para korban terluka dan penumpang mikrobus lainnya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Adapun, ketiga korban jiwa dibawa ke dua RS berbeda untuk dijemput pihak keluarga masing-masing.

Menurut keterangan pihak rumah sakit, dua korban dinyatakan tewas di lokasi dan seorang lainnya meninggal dunia di perjalanan ke rumah sakit. Dua korban jiwa diketahui bernama Hazkia Mulyar (32) Warga Cakung dan Iman Hakiki (25) warga Pondok Gede Bekasi.

Polisi masih mencari tahu seorang korban jiwa lainnya yang belum diketahui identitasnya. Adapun, korban luka yang masih dirawat di rumah sakit salah seorang di antaranya adalah sopir mikrobus bernama Aditya Prasetyo (28).

Melihat maraknya kecelakaan kendaraan travel dan bus pariwisata akhir-akhir ini, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menduga penyebabnya karena tiga faktor. Yakni, faktor kendaraan, faktor kelalaian dan kelelahan pengemudinya.

“Pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraannya, disebabkan terdapat masalah teknis pada sistem kendaraan (faktor sarana), pengemudi tidak bisa beradaptasi dengan teknologi kendaraan (human interface machine) atau faktor manusia, dan penurunan situation awareness pada pengemudi akibat lelah (fatigue),” tutur Djoko.

Menurutnya, pengemudi yang tidak mampu memahami gerakan pengguna jalan lain terjadi karena salah persepsi. Bisa juga akibat kecerobohan atau pelanggaran lalu lintas, dan penurunan situation awareness pada pengemudi akibat lelah.

“Terdapat empat kegiatan yang tercakup di dalam situasional awareness, yaitu persepsi atau mengamati, memahami secara komprehensif, memproyeksikan apa yang terjadi ke depan, dan mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Djoko menjelaskan.