Menengok Suasana Pemilu 2019 di Lapas Sukamiskin

Untuk mengawal keamanan selama proses pencblosan, Lapas Sukamiskin menurunkan para petugasnya. “Ada 131 orang petugas kami yang berjaga,” kata Tejo Harwanto, Kepala Lapas Sukamiskin, kepada IDN Times di kantornya, Rabu (17/4).

Maka itu, agar dapat ikut melakukan pencoblosan, sebagian petugas Lapas Sukamiskin pun ikut mencoblos di Lapas Sukamiskin. “Petugas yang masuk sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lapas Sukamiskin ada 88 orang,” tuturnya.

Setya Novanto, mantan Ketua DPR RI, bersama beberapa tahanan lainnya, mencoblos pagi hari sebelum Lapas Sukamiskin diramaikan wartawan yang meliput. TPS memang sudah dibuka sejak pukul 07.00 WIB, dan langsung didatangi oleh sejumlah narapidana.

Selain Setya, Jero Wacik, mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, pun mengambil agenda pencoblosan pagi.

Berbeda dengan Setya dan Jero, Fahmi Darmawansyah memilih untuk mendatangi TPS lebih siang, yakni sekitar pukul 10.30. Terpidana kasus suap Badan Keamanan laut (Bakamla) itu datang dengan menggunakan kaos putih.

Beberapa saat setelah kedatangan Fahmi, ada pula pengacara O.C Kaligis yang juga memilih agenda pencoblosan siang. Terpidana kasus suap panitera dan hakim di Medan, Sumatera Utara, itu datang dengan membawa buku berbahasa Jerman.

Hingga pukul 12.00 WIB, belum semua warga binaan Lapas Sukamiskin ikut mencoblos. Panitia masih memanggil satu per satu nama narapidana yang tak kunjung mendatangi TPS.

Dalam nama-nama yang dipanggil tersebut, terselip nama mantan Kakorlantas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Hingga saat ini, terpidana kasus korupsi pengadaan proyek simulator kendaraan roda empat dan dua yang divonis 10 tahun penjara tersebut tak kunjung mendatangi TPS.