Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Melihat Jejak KA Cirebon-Kadipaten Majalengka, Bakal Reaktivasi?

IMG-20251017-WA0033.jpg
Dokumen stasiun kereta di Kadipaten (GRUMALA)
Intinya sih...
  • Jalur Cirebon-Kadipaten dibangun 1901, beroperasi hingga 1978. Rencana awalnya menghubungkan Cirebon-Bandung, tetapi hanya sampai Kadipaten.
  • Banyak rel yang hilang, termasuk stasiun kereta di Kadipaten. Sebagian besar rel sudah tidak ada lagi, hanya tersisa di beberapa tempat.
  • Sempat muncul kabar akan reaktivasi dan menghubungkan Cirebon-BIJB untuk pengiriman kargo. Namun, Naro menyebut kemungkinan besar akan diperlukan biaya yang besar jika rencana itu diwujudkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Majalengka, IDN Times- Pemerintah berencana melakukan reaktivasi rel kereta api di beberapa ruas. Cirebon-Kadipaten (Kabupaten Majalengka) disebut-sebut sebagai salah satu rel yang masuk dalam daftar reaktivasi.

Dari beberapa sumber, disebutkan bahwa pada masa lalu memang ada jalur kereta api dari Cirebon ke Kadipaten. Jalur kereta api itu memiliki panjang sekitar 67 kilometer.

Namun, saat ini sulit ditemukan sisa-sisa moda transportasi itu. Stasiun yang sebelumnya ada di Kadipaten pun, kini sudah tidak tampak.

"Stasiunnya mah di Kadipaten, (sekarang) jadi komplek pertokoan tea. Di jalan Brawijaya," kata penggiat Grup Madjalengka Baheula (Grumala) Naro

1. Jalur Cirebon-Kadipaten dibangun 1901, beroperasi hingga 1978

IMG-20251017-WA0034.jpg
Berita penutupan jalur kereta (GRUMALA)

Dari beberapa catatan, kata Naro, moda transportasi Kereta Api jalur Cirebon-Kadipaten mulai dibangun sekitar 1901. Aktivitas tersebut berlangsung hingga 1978.

"Dari catatan yang kami dapat, perencanaan pembuatan jalur Cirebon-Kadipaten ini dimulai 1894. Kemudian terlaksana sekitar 1901," kata Naro.

Semula, jelas Naro, kereta itu rencananya akan menghubungkan Cirebon-Bandung. Namun, realisasinya hanya sampai Kadipaten.

"1894 perencanaan akan dibangun Cirebon Bandung, lewat Kadipaten, Sumedang. Berakhir di Rancaekek. Ini catatan dari media Belanda, Bataviaashch Nieuwsblad tertanggal 03 Agustus 1917," jelas dia.

Selain Cirebon-Bandung via Kadipaten, kata Naro, rencana serupa juga akan dilakukan di Cikijing, Majalengka. "Ada juga rencana membuka jalur Cikijing ke Kawali. Tapi yang terlaksana hanya jalur Cirebon," kata dia.

Terkait masa berakhirnya operasi Kereta jalur Cirebon-Kadipaten, Naro menduga berkaitan dengan semakin ramainya jalan raya. Alhasil, pada 1978 lalu, kereta jalur Cirebon-Kadipaten itu berakhir beroperasi.

2. Banyak rel yang hilang

Rel kereta api (commons.wikimedia.org/Pramod Kumra T.K.)
Rel kereta api (commons.wikimedia.org/Pramod Kumra T.K.)

Kendati ada catatan terkait keberadaan jalur Kereta jalur Cirebon-Kadipaten, tetapi saat ini cukup sulit untuk mendapatkan 'bukti-bukti' fisik. Hal itu lantaran sebagian besar rel jalur itu sudah hilang.

"Bukan terkubur, tapi memang hilang. Hanya di beberapa tempat saja yang masih tersisa," jelas dia.

Tidak hanya rel. Stasiun kereta yang sebelumnya dibangun di Kadipaten juga kini sudah tidak tampak lagi. Dijelaskan Naro, jalur kereta Cirebon-Kadipaten itu berada di dekat jalan raya.

"Kalau zaman sekarang mah, rel-nya teh di daerah pemukiman. Untuk nama keretanya itu SCS (Semarang Stroomtram Mascapij)," kata dia.

3. Sempat muncul kabar akan reaktivasi dan menghubungkan Cirebon-BIJB

IMG_20250613_160712.jpg
Gerbang BIJB Kertajati Majalengka (IDN Times/Inin Nastain)

Terkait kabar akan ada reaktivasi, Naro menjelaskan hal tersebut sudah sempat didengar jauh-jauh hari. Namun kabar yang beredar itu bukan melanjutkan dari Kadipaten ke Bandung, seperti rencana zaman Belanda.

"Ada info juga sih (akan reaktivasi). Malah itu jauh-jauh hari, sebelum bandara (BIJB) dibangun," jelas dia.

"Yang kami dengar mah, nantinya dari Kadipaten akan dilanjutkan ke Kertajati, terhubung ke BIJB," lanjut Naro

Dijelaskan dia, reaktivasi rel kereta jalur Cirebon-Kadipaten yang akan dilanjutkan ke BIJB itu, untuk mendukung pengiriman kargo. "Yang kami dengar mah, untuk kereta barang dari pelabuhan Cirebon ke Bandara. Jadi, lebih ke kargo, bukan angkutan orang," papar dia.

Naro mengaku tidak mengetahui pasti terkait rencana itu. Kendati demikian, Naro menyebut, melihat fakta bahwa sudah banyak rel yang hilang, kemungkinan besar akan diperlukan biaya yang besar jika rencana itu diwujudkan.

"Mungkin tidak jauh berbeda dengan bikin jalur baru ya, haha," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Menpar Widiyanti Serahkan Lukisan di Pasar Seni untuk Dana Abadi ITB

19 Okt 2025, 14:28 WIBNews