Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

MBG Dorong Inflasi, Mendag Sarankan Petani-Peternak Perbanyak Produksi

IMG-20251120-WA0015.jpg
Menteri Perdagangan, Budi Santoso (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyebabkan inflasi di Jawa Barat, terutama pada bahan pokok seperti telur dan ayam.
  • Inflasi juga disebabkan oleh faktor lain seperti emas perhiasan, emas dunia, makanan, minuman, dan tembakau.
  • Mendag Budi Santoso menyarankan petani dan peternak untuk meningkatkan produksi guna menstabilkan harga telur yang kini meningkat akibat permintaan yang semakin banyak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Sejumlah bahan pokok di Kota Bandung mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini pun berdampak pada terdorongnya nilai inflasi di beberapa daerah termasuk Jawa Barat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, beberapa komoditas penunjang program tersebut turut mengalami kenaikan harga, tercatat pada Oktober 2025 secara bulanan (mtm) inflasi Jabar mencapai sebesar 0,45 persen.

Sedangkan secara year to date (ytd) sebesar 2,03, dan secara year on year mencapai sebesar 2,63 persen (yoy). Komoditas yang mengalami peningkatan harga yaitu bahan pokok, telur dan ayam.

1. Klaim kenaikan harga masih batas wajar

IMG-20251120-WA0017.jpg
Menteri Perdagangan, Budi Santoso (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Meski begitu, secara keseluruhan kenaikan inflasi bukan hanya disebabkan program MBG saja, melainkan ada faktor lain seperti emas perhiasan, emas dunia, makanan, minuman dan tembakau.

Adapun untuk inflasi komoditas pokok, telur ayam ras inflasinya sebesar 0,08 persen, cabai merah 0,06 persen, daging ayam ras 0,05 persen, dan jeruk 0,02 persen.

Menteri Perdagangan Budi Santoso pun membenarkan hal tersebut. Bukan hanya di Jawa Barat, secara nasional inflasi ini memang tengah terjadi. Berkaitan dengan harga telur yang kini meningkat, salah satu cara menstabilkannya meminta peternak memperbanyak produksi.

"Ini kan harganya masih relatif bagus. Kami sudah minta ke misalnya peternak telur untuk antisipasi permintaan yang semakin banyak ya, terutama MBG. Jadi bagus kan sebenarnya kalau permintaan naik, produksi juga kami naikkan," ujar Budi saat mengecek harga di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Kamis (20/11/2025).

2. Semakin banyak permintaan semakin baik

IMG-20251120-WA0016.jpg
Menteri Perdagangan, Budi Santoso (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Semakin banyak permintaan, kata Budi, akan memberikan dampak baik terhadap para peternak dan petani untuk meningkatkan produksi. Hal itu ia nilai bisa turut menekankan terjadinya inflasi untuk kebutuhan sembako.

"Jadi semakin bagus kalau permintaan makin banyak. Jadi produksi juga meningkat. Itu normal, dan Inflasi sudah dua terkendali terutama untuk volatile food (inflasi komponen bergejolak)," katanya.

"Terakhir memang inflasi itu saat ini mayoritas karena dikontribusi oleh peningkatan harga emas saja. Kalau volatile food itu relatif terkendali," ucap Budi.

3. Jelang Natal dan Tahun Baru 2026 harga sembako relatif terkendali

IMG-20251120-WA0015.jpg
Menteri Perdagangan, Budi Santoso (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara, untuk pantauan harga jelang Natal dan Tahun Baru 2026 di Pasar Cihapit, sejumlah harga relatif terkendali. Ketersediaan juga dipastikan dalam kondisi baik.

Budi mengungkapkan, sejumlah harga bahan pokok masih stabil. Beras SPHP dijual dengan harga normal yakni Rp62.600. Sementara daging sapi dibanderol dengan harga Rp130.000-Rp140.000, dengan harga acuan Rp140.000.

Meski ada kenaikan harga, Budi memastikan bahwa lonjakannya tidak signifikan dan masih terkendali. Harga cabai, misalnya, kini mencapai Rp57.000, dan telur Rp29.000.

"Tadi cabai ada yang naik Rp57.000, ada juga yang harganya Rp65.000, dan bahkan ada yang Rp80.000 per kilogram," ucap dia.

"Musim hujan seperti sekarang, jumlah pemetik mulai berkurang karena terganggu hujan, tapi di daerah lain harga cabai normal. Harga nasional Rp49.000, meskipun di daerah tertentu ada yang naik," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

MBG Dorong Inflasi, Mendag Sarankan Petani-Peternak Perbanyak Produksi

20 Nov 2025, 12:21 WIBNews