Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

MBG Penyokong Inflasi, BGN Minta SPPG Ganti Wortel dengan Sayuran Lain

 (IDN Times/Santi Dewi)
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang di kantor Antara Heritage Centre, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyebabkan kenaikan harga sembako dan inflasi di beberapa daerah, termasuk Jawa Barat.
  • Wakil Kepala I Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, meminta SPPG mencari pengganti wortel untuk menjaga stabilitas harga sayuran.
  • Bupati Bandung, Dadang Supriatna, merencanakan program masyarakat menanam sayuran di halaman untuk mencegah inflasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuat sejumlah harga komoditas bahan pokok naik . Hal itu berdampak pada inflasi di beberapa daerah, salah sautnya di Jawa Barat yang mengalami kenaikan harga pada telur dan daging ayam.

Wakil Kepala I Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang tidak menampik mengenai kondisi ini. Dia pun menemukan langsung kenaikan harga terjadi pada wortel, di beberapa pasar yang ada di Jakarta.

"MBG sekarang sudah menjadi penyokong inflasi. Beberapa sayur harganya sudah naik, buncis, kacang panjang, pakcoy, wortel. Wortel di Jakarta sudah Rp23 ribu per kilogram. Saya akan rapat dengan sebelas kementerian untuk membahas itu," ucap Nanik saat pidato di Rapat Konsolidasi SPPG Kabupaten Bandung, Minggu (16/11/2025).

1. Harus mencari substitusi sayuran lainnya

profil naniek s deyang.png
Profil Nanik S Deyang (Dok. Instragam @nanik_deyang)

Nanik pun meminta agar para Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencari pengganti wortel untuk menjaga stabilitas harga sayuran yang lain. Sebab, kondisi kenaikan harga saat ini tidak hanya terjadi karena hari raya keagamaan saja, namun juga akibat dari program MBG.

"Harus mencari subtitusi wortel. Kalau ada harga sayur jatuh, tolong dipakai untuk mengangkat sayur lainnya. Hari ini yang jatuh harga kentang, sekarang 10 ribu per kg. Tolong ahli gizi disiapkan, tidak selalu makan nasi tapi diganti kentang agar harganya naik," ucapnya.

2. Tujuan MBG untuk menumbuhkan perekonomian

Ilustrasi MBG yang dibagikan pemerintah. (Dok. Istimewa)
Ilustrasi MBG yang dibagikan pemerintah. (Dok. Istimewa)

Lebih lanjut, Nanik mengatakan, mitra SPPG juga disarankan agar menampung hasil bumi dari petani untuk mendukung ekonomi rakyat. Hal itu menjadi tujuan utama dari program MBG itu sendiri, yakni menumbuhkan ekonomi masyarakat.

"Ingat tujuan pak Presiden adalah menumbuhkan ekonomi rakyat. Para mitra harus menampung hasil petani, sepuluh petani bisa masuk ke SPPG," ucapnya.

"Jadi saran saya kepada mitra kumpulkan mereka, tolong ditampung. Jadi mitra hanya mengambil dari bahan-bahan lokal. SPPG, ahli gizi tidak boleh menggunakan bahan pabrikan kecuali susu," kata Nanik.

3. Kabupaten Bandung segera terbitkan surat gerakan menanam sayuran di halaman

Ilustrasi MBG. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Ilustrasi MBG. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sementara itu Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, ia akan merencanakan sejumlah program untuk mencegah terjadinya inflasi. Salah satunya adalah gerakan masyarakat menanam sayuran di halaman.

"Kabupaten Bandung nanti akan mulai ada program gerakan menanami halaman. Nah, ini kebutuhan-kebutuhan yang pokok ini yang setiap hari yang rutin selalu dimasak di SPPG, ini tentunya melayani kebutuhan sehingga inflasi kita stabil," katanya.

"Kami buatkan program per RW. Ya, nanti ada peternak ayam ya, sehingga ada peternak ayam telur dan segala segala macamnya kami siapkan," tutur Dadang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Cegah Fenomena Fatherless, PKS Kota Bandung Bentuk Forum Ayah

17 Nov 2025, 19:54 WIBNews