Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Mahfud MD Pelajari Dugaan Ajaran Sesat Ponpes Al-Zaytun

Menko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Bandung, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menkopolhukam), Mahfud MD menanggapi  dugaan ajaran sesat di Pondok pesantren (Ponpes) atau Mahad Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu.

Menurutnya, Kemenkopolhukam masih belum bisa memutuskan sikap soal dugaan ajaran sesat di Mahad Al-Zaytun. Sebab, hal ini masih harus diselidiki terlebih dahulu apa saja dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Al-Zaytun.

"Masih dipelajari, karena itukan fenomena baru kita tak boleh menyikapi tanpa mendalami. Kami sedang mendalami," ujar Mahfud, usai mengisi acara kuliah umum di Universitas Pasundan, Jalan Tamansari, Bandung, Kamis (22/6/2023).

1. Kemenkopolhukam masih mempelajari kasus ini

Menkopolhukam Mahfud MD di Halal Bi Halal MUI pada Kamis (17/5/2023) (IDN Times/Aryodamar)

Mahfud menegaskan, saat ini ia enggan berandai-andai dan berkomentar terlalu jauh mengenai tindakan apa yang akan diberikan ke Mahad Al-Zaytun. Dia memastikan hal ini akan didalami terlebih dahulu.

"Masih didalami, kalaupun ada pelanggaran siapapun di seluruh Indonesia, ada pelanggaran atau tidak, pasti kami akan dalami," ungkapanya.

2. Mahfud MD belum bisa sebut Al-Zaytun menyimpang

Menko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Persoalan MUI Indramayu yang sudah menyatakan Mahad Al-Zaytun tidak sesuai dengan ajaran Islam, Mahfud mengatakan, ia tetap tidak bisa berkomentar terlalu jauh. Dia memastikan hal ini akan didalami terlebih dahulu.

"Ya nanti kami akan dalami. Saya belum tahu, apa tidak kesesuaiannya nanti ada urusannya. Kalau dengan hukum nanti dengan saya kalau menyangkut pelanggan institusi itu ke Kemenag. Jadi kami belum tahu masalahnya di mana," katanya.

3. Mahfud menunggu hasil tim investigasi

IDN Times/Galih Persiana

Mahfud juga memberikan harapan dengan adanya tim investigasi yang dibentuk oleh Pemprov Jabar beserta MUI dapat membuat rekomendasi yang terukur dan juga menggali data semaksimal mungkin mengenai polemik Mahad Al-Zaytun.

"Ya supaya kerja dengan baik harapan banyak orang kita menunggu hasilnya," kata dia.

Share
Editorial Team