Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times – Lahirnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh sejumlah dosen Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Kota Bandung, bikin mahasiswanya resah. Puluhan mahasiswa UIN SGD yang tergabung dengan nama Komite Aksi Mahasiswa, menggeruduk Gedung Rektorat UIN SGD, Jalan A Nasution, Cibiru, Selasa(2/4).

Dalam aksi yang dipimpin seorang mahasiswi Fakultas Sosial dan Politik UIN SGD, Vini Zulva itu, mahasiswa mengutuk perilaku dosen pelaku dan meminta rektorat UIN SGD segera memecatnya.

1. Tidak mencerminkan akreditasi A

IDN TImes/Galih Persiana

UIN SGD Bandung, kata Vini, baru saja diberi hadiah oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tepatnya pada 26 Maret 2019 berupa pemberian status Akreditasi A. Namun, status tersebut sama sekali tak dirayakan oleh mahasiswa UIN karena adanya kasus pencabulan yang belum terungkap sempurna.

“Sebenarnya fasilitas mahasiswa tidak terawat, sarana pra sarana tak memadai, dosen tidak berkapasitas, dan kampus yang masih memelihara pelaku pecehan seksual,” kata Vini, dalam aksinya, Selasa (2/4).

Soal keluhan terakhir, yakni kasus pelecehan seksual, Vini menilai kampusnya tidak berbuat banyak. Tak hanya itu, ia pun menilai UIN SGD cenderung membiarkan mahasiswi korban pelecehan seksual tersebut dibebani masalah psikis pascadilecehkan oleh dosennya.

2. Tim investigasi hanya peredam saja

Editorial Team

Tonton lebih seru di