Luka Ringan, Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Cipularang Boleh Pulang

Purwakarta, IDN Times - Korban tabrakan beruntun di Kilometer 92 Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Tol Cipularang) yang masih dirawat di Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta tersisa 15 orang. Sebanyak tujuh orang diperbolehkan pulang, termasuk sopir truk yang diduga memicu kecelakaan tersebut.
“Sekarang perkembangannya itu yang luka berat ada tiga pasien kemudian yang luka ringan 19 orang. Dari 19 orang itu, tujuh di antaranya sudah boleh pulang,” kata Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Abdul Radjak Purwakarta, Minaldi Nurgono, Rabu (13/11/2024).
Sebelumnya, rumah sakit melaporkan ada 22 pasien yang dirawat hingga Selasa (12/11/2024) atau sehari setelah kecelakaan pada Senin (11/11/2024) sore. Adapun, total korban mencapai 29 orang yang terdiri dari 28 orang mengalami luka-luka dan seorang korban meninggal dunia.
Saat ditemui di RS Abdul Radjak Purwakarta, Minaldi memastikan kondisi para korban semakin membaik. Oleh karena itu, dokter akhirnya mengizinkan tujuh orang yang mengalami luka ringan untuk meninggalkan ruang perawatan dan melakukan pengobatan di rumah masing-masing.
1. Sopir truk dipulangkan sejak kemarin

Salah seorang dari tujuh pasien yang diperbolehkan pulang itu adalah sopir truk bernama Rouf (43 tahun). Menurut hasil pemeriksaan petugas medis, luka yang dialami sopir adalah cedera kepala ringan dan cedera pada bagian otot akibat benturan.
Minaldi mengatakan pasien yang bersangkutan sudah meninggalkan rumah sakit sejak Selasa sore.
“Untuk tuan Rouf sebagai sopir truk ini sudah dinyatakan layak untuk pulang. Kemudian, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh (Unit) Laka Lantas terkait,” ujarnya.
2. Para korban masih mengalami trauma

Sementara itu, kondisi para korban lainnya yang masih menjalani rawat inap disebut mengalami trauma. Namun, manajemen RS Abdul Radjak memastikan kondisi pasien terus membaik sehingga mereka pun kemungkinan akan diperbolehkan pulang dalam waktu dekat.
“Rata-rata pasien menderita trauma. Trauma di sini dalam artian (luka akibat) benturan di beberapa bagian tubuh di antaranya kepala kemudian perut dan ada beberapa pasien ini patah tulang juga,” kata Minaldi.
Dengan alasan pemulihan pasien, rumah sakit tidak mengizinkan media memeriksa langsung ke ruang perawatan.
3. Pasien luka berat tersisa tiga orang

Sebelumnya, jumlah pasien yang menderita luka berat dalam kecelakaan kali ini mencapai tujuh orang. Minaldi menjelaskan kondisi mereka terus membaik setelah menjalani operasi dan penanganan medis lebih lanjut sehingga jumlahnya berkurang.
“Sebelumnya ada tujuh orang, kemudian dilakukan perawatan, observasi ketat sehingga untuk hari ini masih ada tiga orang pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut karena dinyatakan mengalami luka berat,” katanya.
4. Korban tewas telah dibawa keluarga

Sementara itu Kepala Divisi Pelayanan Medis RS Abdul Radjak, dr. Eva Siti Haiva mengatakan korban tewas telah dibawa pihak keluarga pada Senin (11/11/2024) malam. “Betul, (korban telah dibawa) itu bersama keluarga semalam,” katanya, Selasa (12/11/2024).
Menurut data dari kepolisian, korban bernama Amanda atau yang akrab disapa Salsabila (13 tahun), remaja perempuan yang menumpangi mobil Avanza. Ia tercatat sebagai pelajar yang tinggal di kompleks Asrama Yonzikon Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Kendaraan yang ditumpanginya itu terlibat tabrakan beruntun bersama 16 kendaraan lainnya, termasuk satu unit truk yang diduga menjadi pemicu tabrakan. Salsabila dilaporkan meninggal dunia di lokasi akibat terjepit di dalam mobilnya.