Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Keripik Pedas Maicih Asal Bandung Target Ekspor Sampai ke Arab

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Siapa tak tahu keripik pedas Maicih asal Bandung. Belasan tahun lalu, keripik ini sempat menjadi incaran masyarakat di berbagai sudut kota Bandung. Mengembangkan sayap untuk berjualan hingga masuk ke industri retail, Maicih kini siap melangkah lebih jauh dengan tampilan baru yang lebih segar.

Owner Maicih, Bob Merdeka mengatakan bahwa tampilan baru dalam kemasan ini sebagai langkah untuk mendekatkan diri kepada para penggemar setia sekaligus memperkenalkan cita rasa pedas rempah nusantara kepada lebih banyak orang. Proses perubahan kemasan ini tak lepas dari kontribusi POT Branding House, sebuah konsultan jenama asal Bandung yang membantu memoles identitas baru Maicih menjadi lebih bersahaja, mudah dikenali, dan tetap memancarkan kesan modern.

"Meski begitu yang terpenting tetap tidak berubah, rempah-rempahnya yang berbicara. Sensasi pedas khas Maicih tetap ada dan tetap menggugah selera," kata Bob melalui siaran pers diterima IDN Times, Minggu (16/2/2025).

1. Citarasa makanan ini tak akan hilang

IDN Times/Istimewa

Dia menuturkan, Maicih selalu berkembang dalam berbagai hal, tapi satu yang tidak akan diubah adalah cita rasa rempah. Sebab, rasa rempah nusantara ini menjadi khas dari Maicih yang sulit ditemukan pada produk serupa lainnya.

Bob mengungkapkan, meski banyak varian baru bermunculan, namun varian terpedas atau Level 10 tetap menjadi favorit para pelanggan setia. "Dari dulu sampai sekarang yang paling laku itu selalu Level 10, jadi memang yang paling pedes yang banyak disukai sama Incu Ema (sapaan konsumen Maicih)," kata dia.

Sebagai langkah awal dari penjelajahan barunya, Maicih mengadakan Perayaan Pedas Rempah sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilewati. Kegitan ini menampilkan instalasi interaktif yang memperlihatkan sejarah perjalanan Maicih dari awal hingga saat ini.

2. Targetkan penjualan jutaan bungkus per bulan

IDN Times/Istimewa

Dengan kemasan baru tapi rasa lama, Bob menargetkan penjualan produk ini bisa mencapai jutaan bungkus per bulan. Target ini ditetapkan karena dengan kemasan sebelumnya penjualannya belum bisa mencapai angka tersebut,

Menurutnya, industri makanan ringan memiliki prospek yang sangat besar, terutama di pasar global. Bahkan, permintaan dari negara seperti Tiongkok sangat tinggi.

"Kita tanggapi pasar global ini di posisi harus sangat hati-hati, semangat lokalnya, semangat pedas rempahnya, kalaupun dengan produksi masif tidak ditinggalkan pedas rempahnya, tidak ditinggalkan semangat lokalnya," papar Bob.

3. Ingin tingkatkan penjualan ekspor

Ilustrasi Ekspor (Dok. IDN Times)

Mey, istri dari Bob, menuturkan bahwa tahun ini mereka juga ingin meningkatkan bantuan untuk masyarakat melalui program CSR yang dananya didapatkan dari penjualan produk.

"Kami menyisihkan Rp100 dari penjualan per bungkus untuk membantu mitra UMKM yang terlibat selama ini dengan Maicih dan tentu untuk masyarakat pecinta kuliner di Bandung," tambah Mey.

Ia mengakui produksi dan pemasaran Maicih masih terus berjalan, bahkan hingga ekspor ke Eropa, Amerika, Jepang dll. Tahun ini ia berharap dapat memasarkan ke Madinah, Arab Saudi menyasar jamaah umroh.

Bahkan, Maicih kini mulai memasarkan produknya melalui reseller yang bakal mudah bergabung hanya dengan mendownload aplikasi playstore. Mereka juga akan langsung mendatangi mitra strategis untuk bekerja sama.

Share
Topics
Editorial Team
Debbie sutrisno
EditorDebbie sutrisno
Follow Us