Kementerian Pertanian Jadikan Indramayu Percontohan IMMACo

Bandung, IDN Times - Kementerian Pertanian Republik Indonesia memilih Kabupaten Indramayu sebagai percontohan modernisasi pertanian berbasis petani muda dan korporasi pada tahun 2024 (IMMACo). Untuk itu, mereka telah mempersiapkan lahan seluas aekitar 10 ribu hektare.
Lahan seluas 10 ribu hektare yang disiapkan untuk mendukung program tersebut tersebar di lima kecamatan. Adapun lima kecamatan ini yaitu Kecamatan Cikedung 1.500 hektare, Lelea 2 ribu hektare, Widasari 1.500 hektare, Tukdana 3 ribu hektare, dan Bangodua 2 ribu hektare.
1. Program ini digelar untuk meningkatkan pertanian di Indramayu

Penjabat sementara (Pjs) Bupati Indramayu, Dedi Taufik mengatakan, lahan ini nantinya akan digarap oleh para petani termasuk petani muda yang telah dilatih. Pelatihan merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Total ada 93 mahasiswa dari 26 universitas yang terlibat dalam program ini.
"Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggabungan inovasi teknologi dan keterlibatan generasi muda," ujar Dedi, diikutip dari keterangan resmi, Senin (7/10/2024).
2. Lewat program ini SDM pertanian diharapkan lebih berkembang

Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada konsistensi keterlibatan generasi milenial dalam menjalankan, mempromosikan, dan menyebarluaskannya.
Tak cuma itu, pria yang saat ini menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar itu pun menekankan pentingnya peran koperasi sebagai wadah bagi para petani, sehingga menjadi contoh bagi daerah lain.
"Sumber daya manusia (SDM) pertanian di Indramayu harus terus berkembang dan berkolaborasi melalui koperasi untuk mencapai kesejahteraan bersama," katanya.
3. Berharap program ini memperkuat pertanian

Ketua Penanggung Jawab Program Pertanian Modern Indramayu, Sukim Supandi mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Indramayu dan semua pihak yang terlibat dalam program ini.
"Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui penggunaan optimal alat dan mesin pertanian (alsintan)," ujar Sukim.
Wakil Ketua Penanggung Jawab Program, Yoyon Haryanto, menyatakan bahwa langkah ini adalah upaya memaksimalkan potensi Indramayu dalam pengembangan pertanian modern di Indonesia.
Konsep program ini menggunakan pendekatan aplikatif, modifikasi, dan efisien hingga melibatkan petani muda.
"Semoga program ini dapat memperkuat bisnis pertanian di Kabupaten Indramayu dan menjadi contoh bagi daerah lainnya," ujar Yoyon.