Kasus Polio di Purwakarta Terus Bertambah, Ridwan Kamil: Waspada!

04 Apr 2023, 19:50 WIB

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Kasus Polio di Kabupaten Purwakarta bertambah menjadi delapan kasus. Penambahan ini terjadi setelah dilakukan surveilans dan pengambilan sampel dari kasus pertama yang ditemukan dalam beberapa waktu kemarin.

Atas adanya penambahan kasus ini, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil meminta masyarakat untuk tetap waspada. Upaya mencegah penambahan kasus juga dilakukan dengan vaksinasi.

"Itu harus diwaspadai. Jadi saya titip termasuk ibu-ibu, sukseskan polio agar masyarakat terbebas dari polio, karena ini ancamannya luar biasa," katanya, Selasa (4/4/2023).

1. Kasus baru ditemukan dari pengecekan sampel

ilustrasi pemberian vaksin polio (unicef.org/Raphael Pouget)

Dihubungi terpisah, Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa mengatakan, penambahan kasus ini tercatat berdasarkan sampel yang dikirim oleh Pemkab Purwakarta dari satu orang yang dinyatakan positif polio.

"Kalau ada satu temuan kasus positif, kami akan ambil sampel juga dari anak-anak di sekitarnya. Dari 30 sampel yang dikirim, intinya dinyatakan positif (tujuh anak)," ujar Rochady saat dikonfirmasi, Selasa (4/4/2023).

2. Kasus polio bertambah menjadi 8 kasus

Wali Kota Depok, Mohammad Idris memberikan imunisasi polio kepada balita di Posyandu Delima Perumahan Benteng, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. (Istimewa)

Dinkes Jabar sendiri ikut mencari tahu lebih tentang apakah tujuh anak ini tertular dari kasus awal atau dari kasus lainnya. Hanya saja, saat ini sampel menunjukkan adanya tujuh anak yang dinyatakan positif terkena kasus Polio.

"Entah siapa yang ditularkan belum bisa melihat. Intinya di ususnya dan ginjal positif kuman polio itu, ini anak sehat, hanya saja positif," ungkapnya.

3. Jabar masih dalam KLB polio

penularan polio (pixabay.com/DaModernDaVinci)

Proses kepastian positif polio ini sendiri harus melalui tahapan yang tergolong panjang. Dia memastikan, pengecekan sampel juga dilakukan dengan metode penanganan yang sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Prosedurnya ada tes ulang 60 hari setelah hasilnya ada. Tapi kemarin setelah positif langsung melakukan kunjungan ulang dan edukasi ke keluarga," katanya.

Untuk diketahui, Kemenkes meminta Pemprov Jabar menerapkan status KLB Polio berdasarkan surat nomor IM.03.02/C/1058/2023.

Dalam surat ini ada 12 poin yang harus dilakukan usai ditemukan kasus lumpuh layuh akut (AFP) dengan hasil laboratorium VDPV tipe 2 dengan perubahan 30-31 nukleotida di Kabupaten Purwakarta.

Dari kejadian itu, Pemprov Jabar juga langsung melakukan vaksinasi polio serentak di 27 kabupaten dan kota pada Senin (3/4/2023). Pemprov menargetkan 3,9 juta vaksinasi diberikan pada kelompok balita.