Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu, Korban Dipukul Tongkat Besi dan Bayi Ditenggelamkan

- Sakit hati karena uang Rp750 ribu
- Pelaku R dan P membunuh korban B dengan besi setelah mogoknya kendaraan yang disewa, lalu membunuh seluruh keluarga di rumah termasuk bayi.
- Menyembunyikan jejak pembunuhan
Bandung, IDN Times - Kepolisian telah menangkap dua pelaku pembunuhan lima orang dalam satu keluarga yang terjadi di Kabupaten Indramayu. Mereka diamankan ketika hendak kabur dengan menjadi anak buah kapal (ABK).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, kasus ini terungkap ketika Nikko yang merupakan saudara dari salah satu korban Euis, mendatangi rumah korban dan mendapati adanya bau busuk menyengat. Dia kemudian menghampiri gundukan tanah di bagian belakang rumah dan menggali tanah tersebut hingga menemukan potongan tubuh.
Tak berani menggali lebih dalam, Nikko lantas melaporkan penemukan ini ke aparat kepolisian yang langsung melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP).
"Setelah melakukan pengecekan penggalian tanah ditemukan lima jasad," ujar Hendra dalam konferensi pers, Selasa (9/9/2025).
1. Berawal dari sakit hati

Hendra mengatakan, dari keterangan para pelaku pembunuhan ini berawal ketika pelaku berinisial R bertemu dengan B untuk menyewa kendaraan dan membayar Rp750 ribu. Namun, saat akan diambil kendaraan tersebut mogok.
R yang tidak terima lantas meminta uang tersebut dikembalikan, tapi B tidak bisa karena uang tersebut sudah dibelikan kebutuhan pokok. Merasa sakit hati, R kemudian merencanakan pembunuhan dengan mengajak temannya berinisial P.
Pada 29 Agustus, R dan P mendatangi B (47) di rumahnya untuk berbincang mengenai bisnis minyak goreng. Sebelum bertemu, kedua tersangka telah menyiapkan batang besi yang akan dipakai untuk membunuh korban.
Kemudian pada dini hari jam 01.00 WIB, mereka melakukan pemukulan dengan besi kepada B beberapa kali di bagian kepala dan wajah hingga meninggal
"Sampai tersungkur, jadi posisi wajah juga hancur," ujar Hendra.
2. Bunuh seluruh keluarga di satu malam

Tak berhenti di situ, karena takut aksinya ketahuan, R masuk kembali ke dalam rumah dengan membawa tongkat besi. Dia langsung masuk ke kamar S dan memukul kepala serta wajah hingga meninggal.
Setelahnya, R juga masuk ke kamar E (43) dan RK (7) dan kembali menghabisi mereka. Ketika kejadian berlangsung, anaknya yang masih berumur 8 bulan, B, menangis dan dibawa oleh P. Tersangka P langsung menenggelamkan B ke sebuah bak hingga meninggal.
"Usai menghabisi korban, keduanya merapikan kondisi rumah di hari itu dan mengumpulkan kira-kira barang bukti apa yang bisa menghilangkan jejak. Pelaku menutup rumah itu, pergi dan membawa mobil si korban berjenis Corolla menuju ke hotel, Sebelum ke sana juga melemparkan pipa ke sungai Cimanuk," ungkap Hendra.
3. Menyeret kelima korban sekaligus untuk dikubur

Keesokan harinya, pelaku P menjual barang berharga dan membeli sebuah terpal. Terpal ini dipakai untuk mengangkut para korban di bagian belakang rumah agar dikuburkan dalam satu lubang.
Kapolres Indramayu AKBP M Fajar Gemilang menuturkan, lubang yang digunakan sebenarnya sudah ada hanya tinggal digali lebih dalam. Adapun kedalaman lubang mencapai dua meter dengan lebar 1,5 meter dan panjang empat meter.
Korban yang pertama dimasukkan adalah E, RK, dan B yang ukurannya lebih kecil. Setelah itu korban B di atasnya dan S yang paling atas.
"Dari hasil pemeriksaan apakah motif menghabisi seluruhnya atau orang tertentu dari hasil pemeriksaan ini baru menargetkan korban inisial B saja membawa ke belakang rumah pagi dini hari," kata Fajar.