Jusuf Kalla Puji Kinerja Muhammadiyah Dalam Memajukan Bangsa

- Muhammadiyah bertanggung jawab atas kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat
- Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dalam berwirausaha
- Ajakan untuk bekerja lebih banyak dibandingkan dengan retorika demi memajukan kesejahteraan bangsa
Bandung, IDN Times - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla turut hadir dalam Milad Muhammadiyah ke-113 di Kota Bandung. Dalam kegiatan ini sejumlah pejabat negara juga datang di antaranya Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menko Zulkifli Hassan, sampai Wamendagri Bima Arya.
Dalam kesempatan ini, JK bercerita bahwa dia sebenarnya tidak bisa diafilisasikan dengan organisasi Islam manapun. Sebab, dulu ayah JK merupakan bendahara NU, sedangkan ibunya bendahara Aisyiyah. Alhasil JK pun memilih untuk masuk organisasi kemahasiswaan, HMI.
Meski demikian, dia menilai bahwa Muhammadiyah sangat hebat karena bisa berdiri hingga 113 tahun. Tidak banyak organisasi yang bisa hidup berpuluh-puluh tahun dan Muhammadiyah menjadi yang ada hingga lebih dari 100 tahun.
"Dan inilah organisasi terkaya di dunia karena saya coba menghitung asetnya juga ini lur biasa sampai susah," kata JK, Selasa (18/11/2025).
1. Laksanakan konstitusi negara

Menurutnya, Muhammadiyah hingga saat ini ikut serta melaksanakan konstitusi negara karena telah bertanggung jawab atas kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat. Terlebih dalam urusan pendidikan oganisasi ini berhasil memberikan pembinaan kepada banyak orang dari mereka kecil hingga saat di perguruan tinggi.
"Pendidikan agama itu memang penting, tapi ilmu dan teknologi harus berjalan untuk memajukan negara," paparnya.
2. Perbanyak pelaku usaha

Di sisi lain, JK pun meminta agar Muhammadiyah bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dalam berwirausaha. Keberadaan pengusaha sangat penting karena bisa memberikan lapangan pekerjaan para orang lain.
Dia pun mencontohkan Rasul Muhammad SAW yang sudah berwirausaha sejak kecil. Dan jumlah temannya yang tidak lulus sekolah tapi mampu menjadi seorang pebisnis.
"Jadi kita harus tiru semangatnya," kata dia.
3. Mari banyak bekerja untuk umat

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak seluruh pihak khususnya pemerintah agar bisa bekerja lebih banyak dibandingkan dengan retorika. Omongan yang terus disampaikan sebenarnya sangat mudah, tapi hal yang sangat diingat adalah ketika ada hasil dari sebuah pekerjaan.
Bekerja untuk melayani masyarakat inilah yang menjadi pegangan Muhammadiyah selama ini.
"Dalam etos kita sedikit bicara banyak bergerak yang itu menjadi sangat kuat dalam alam pikiran dan jiwa kami. Dan saking kuatnya etor sampai kami tidak terlatih untuk banyak berkata-kata, padahal banyak hal sesungguhnya itu diperlukan," ujarnya.
Dengan tema milad tahun ini "Memajukan Kesejahteraan Bangsa", Haedar mengajak Muhammadiyah untuk terus bergerak dalam berbagai sektor baik sosial, ekonomi, pendidikan, yang bisa memberikan dampak positif.
Meski sudah berusia lebih dari 100 tahun, Muhammadiyah tidak boleh berada dalam zona nyaman dan aman. Muhammadiyah tidak boleh terbuai dengan kesuksesan di masa lalu.
"Kami ingin berbuat dari hari ini ke depan untuk lebih baik dalam kesejahteraan. Maka lembaha pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi bergerak pemberdayaan untuk perubahan yang lebih progresif.

















