Jika Terpilih Jadi Gubernur, Dedi Mulyadi Bakal Bangun 5 PLTSa

Bandung, IDN Times - Calon Gubernur (Cagub), nomor urut empay Dedi Mulyadi memiliki rencana membangun lima Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) jika nantinya terpilih bersama pasangannya Erwan Setiawan di Pilgub Jabar 2024.
Menurut pria yang akrab disapa Demul ini, persoalan sampah ini harus menjadi perhatian pemerintah. Ia merasa tidak ada kesulitan dalam membangun PLTSa di Jabar jika di barengi dengan keberanian dan konsep yang matang.
"Kesulitan itu kan karena ketidak-beranian mengambil eksekusi. Nah, kenapa tidak berani mengeksekusi? Karena adanya tekanan, biasanya dari kelompok-kelompok lingkungan," kata Dedi ditemui di Kota Bandung, Sabtu (5/10/2024).
1. Produk harus dibeli negara

Pengelolaan sampah harusnya dilakukan dengan cara memisahkan yang organik dan non organik. Saat ini, menurut dia banyak yang mencampurkan keduanya dan kemudian dibuang secara bersamaan ke TPS. Seharunya keduanya bisa dipisahkan.
"Jadi kalau nanti saya akan pilah dua, satu pemilahan sampah tetap ada untuk lingkungan kecil, lingkungan besarnya di PLTSa. Kemudian juga harus terintegrasi, misalnya kalau anorganik untuk menjadi pupuk organik, harus diwajibkan pertanian menggunakan itu,"
"Kemudian negara membeli. Sekarang negaranya gak beli. Ini yang harus ngerti cara mengelola, karena ngomong teori saja ngomong-ngomong susah, kalau tidak ngerti, bagaimana mengeksekusinya,?" kata Dedi.
2. Pendanaan lewat APBD

Rencana PLTSa ini nantinya akan dibangun di daerah keresidenan seperti Cirebon, Bogor, Kota Bandung, dan wilayah Priangan Timur. Kata Demul, pembangunan nantinya bisa menggunakan dana dari APBD.
"Pendanaan bisa lewat APBD. Bisa kemudian terintegrasi dengan perusahaan-perusahaan. APBD Jabar cukup kalau mau bangun, kalau mau diefisiensikan daripada belanja yang nggak tepat ya," kata dia.
3. PLTSa di Jabar baru ada satu

Seperti diketahui, teknologi PLTSa di Jabar sendiri baru ada di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung. Itu juga masih belum beroperasi secara penuh.
TPPAS Legok Nangka ini nantinya akan mengelola sampah dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sumedang.
Adapun mengelola TPPAS Legok Nangka yaitu, Konsorsium Sumitomo Hitachi Zosen. Perusahaan asal Jepang ini nantinya akan mengelola sampah dengan metode waste to energy.
Konsorsium Sumitomo Hitachi Zosen resmi menjadi pemenang tender sejak 12 Juli 2023 lalu. Konsorsium Sumitomo Hitachi sendiri berasal dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerja Sama Internasional Jepang milik pemerintah Jepang.
Sampah yang sudah dikelola menjadi tenaga listrik ini nantinya dibeli PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero).