Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubuk di "Kampung Pemulung" Milik Salah Satu Pemulung TPA Sarimukti. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Ratusan pemulung dan bandar yang menggantungkan hidup di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menuntut diizinkan melakukan aktivitas kembali setelah dua bulan lebih terpaksa dihentikan.

Tuntutan itu disampaikan para pemulung dan bandar di Kantor Desa dan TPA Sarimukti, KBB pada Senin (9/10/2023). Mereka meminta diizinkan untuk memungut sampah di zona darurat pembuangan sampah yang digunakan saat ini.

"Iya tadi secara spontan kita menyampaikan aspirasi ke desa agar bisa difasilitasi untuk memulung kembali karena aktivitas pengangkutan sampah sudah beroperasi lagi," kata Oom Komalasari (52 tahun), salah seorang pemulung saat dihubungi.

 

1. Tuntutan para pemulung TPA Sarimukti belum terjawab

instagram.com/yobelnovianputra

Seperti diketahui terbakarnya gunungan sampah TPA Sarimukti sejak 19 Agustus 2023 membuat para pemulung terpaksa harus menghentikan aktivitasnya demi alasan keamanan dan keselamatan. Alhasil, mereka pun kehilangan pendapatan karena selama ini mengandalkan sampah-sampah yang dibuang untuk dijadikan pundi-pundi rupiah.

Namun dalam tuntutan para pemulung dan bandar belum terjawab. Sebab, pihak dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat yang memiliki kewenangan di TPA Sarimukti tidak hadir. Para pemulung mengancam akan melakukan aksi hingga tunrutan mereka dipenuhi.

"Belum ada hasilnya karena yang memutuskan pihak DLH Jabar, tadi tidak ada. Kita bakal aksi lagi sampai tuntutan terpenuhi karena ini hubungannya dengan perut," ujar Oom.

2. Pemdes Sarimukti akan undang pihak DLH Jabar

Editorial Team