Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Industri TPT Masih Menjanjikan, Penguatan SDM dan Teknologi Jadi Kunci

Para pekerja di industri garmen PT Sandang Asia Maju Abadi di Kota Semarang. (dok. Sandang Asia)
Para pekerja di industri garmen PT Sandang Asia Maju Abadi di Kota Semarang. (dok. Sandang Asia)
Intinya sih...
  • Industri TPT masih jadi sektor prioritas
    • Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tetap memberikan dampak positif pada pertumbuhan perekonomian
    • Teknologi terus berkembang, SDM dan inovasi perlu ditingkatkan untuk bersaing secara global
    • Sistem pendidikan dual system di Politeknik STTT Bandung fokus pada pemenuhan SDM industri TPT
    • Sistem pendidikan jadi kunci
      • Kurikulum dual system di Politeknik STTT Bandung mempersiapkan mahasiswa dengan praktik langsung di industri
      • 91% lulusan baru sudah bisa diterima di industri, optimis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mempertegas komitmennya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul melalui penyelenggaraan Wisuda Serentak Politeknik dan Akademi Komunitas Tahun 2025. Sebanyak 2.993 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan vokasi resmi dikukuhkan kelulusannya, salah satunya di Politeknik STTT Bandung.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa keberhasilan meluluskan ribuan tenaga vokasi industri tersebut menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat daya saing industri manufaktur nasional, terutama di tengah percepatan transformasi industri global. Menurutnya, kemajuan industri tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur dan investasi, tetapi sangat bergantung pada kualitas manusia yang menggerakkannya.

“Visi Indonesia Emas 2045 tidak dapat diwujudkan hanya dengan membangun fisik atau menarik investasi. Fondasinya adalah SDM unggul yang menguasai teknologi masa depan, memahami proses industri modern, dan mampu beradaptasi dengan perubahan global yang begitu cepat,” tegas Menperin dalam sambutannya pada acara Wisuda Bersama Politeknik dan Akademi Komunitas Kamis (27/11/2025).

1. Tekstil masih jadi sektor prioritas

WhatsApp Image 2025-11-28 at 6.18.45 AM (1).jpeg
Wisuda di kampus Politeknik STTT Bandung. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Perwakilan dari Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kemenperin, Andi Susanto, menilai bahwa industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih memberikan dampak positif pada pertumbuhan perekonomian. Meski ada sejumlah pabrik yang gulung tikar, tapi banyak pulang investor yang menanamkan modalnya di sektor ini.

Menurutnya, industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas di dalam negeri karena menyumbang ekspor dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Dengan jumlah orang yang banyak di Indonesia saja, maka potensi sektor ini bisa tumbuh untuk memenuhi kebutuhan.

"Namun, kita tidak bisa tinggal diam karena pesaing kita juga semakin banyak. Harus ada peningkatan dari sisi SDM (sumber daya manusia), teknologi, dan inovasi," kata Andi ditemui usai prosesi wisuda Politeknik STTT Bandung

Dia menuturkan, bahwa saat ini teknologi terus berkembang dalam berbagai industri termasuk TPT untuk menghasilkan produk yang variatif. Maka, ketika SDM tidak ikut serta mengembangkan diri dan peningkatan kapasitas lainnya, industri TPT Indonesia akan sulit bersaing dari sisi produk, harga, dan kualitas

Selama ini Indonesia selalu menjadi tujuan investor untuk berinvestasi di sektor TPT karena memang terbukti mampu mendapatkan order dari berbagai negara baik di Amerika maupun Eropa. Capaian ini harus dipertahankan dan ditingkatkan salah satu caranya adalah dengan penguatan SDM dan teknologi industri.

2. Sistem pendidikan jadi kunci

WhatsApp Image 2025-11-28 at 8.33.02 AM.jpeg
Direktur Politeknik STTT Bandung R. Arief Dewanto. IDN Times/Debbie Sutrisno

Menjawab tantangan tersebut, Direktur Politeknik STTT Bandung R. Arief Dewanto mengatakan, bahwa kampus yang fokus pada pemenuhan SDM industri TPT ini telah melakukan beragam cara dalam peningkatan kapasitas. Saat ini kurikulum yang dipakai dengan dual system di mana dalam delapan semester mahasiswa akan menjalani praktik selama dua semester atau satu tahun di industri.

"Itu yang menjadi dasar kurikulum yang kita bangun, sehingga ketika mereka lulus, mereka tidak kaget dengan dunia industri maupun dunia usaha. Mereka sudah terbiasa masuk industri selama 2 semester dan dididik langsung di sana sesuai kompetensi yang dimiliki, baik teknik tekstil, kimia tekstil, maupun garmen," ungkap Arif.

Dia menuturkan, tahun ini Politeknik STTT Bandung meluluskan 300 mahasiswa dari D1, D4, dan S2. Dari total tersebut khususnya lulusan baru sudah bisa diterima di industri capai 91 persen, padahal target dari pemerintah pusat hanya 85 persen. Dalam tiga bulan ke depan, Arif optimistis 100 persen lulusan bisa terserap ke industri.

Menurutnya, sebaran lulusan dari kampus ini pun tidak terpusat di Jawa Barat atau sekitar Jabodetabek saja. Sekarang sudah banyak industri yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga peluang untuk bekerja di berbagai wilayah sangat memungkinkan.

"Kalau melihat persebaran sekarang sudah banyak ke berbagai daerah, artinya sudah lebih merata. Dengan kurikulum yang dijalankan, mereka (mahasiswa) jadi lebih siap menghadapi tantangan industri setelah satu tahun kuliah di industri," paparnya.

3. SDM mumpuni dibutuhkan industri

WhatsApp Image 2025-11-28 at 6.18.45 AM.jpeg
Wisuda di kampus Politeknik STTT Bandung. IDN Times/Istimewa

General Manajer PT Golden Tekstil Indonesia, Lu menuturkan bahwa industri TPT dalam negeri selama ini memang mendapat order dari negara luar sehingga kepercayaan itu harus bisa dijaga. Yang menjadi hal krusial sekarang masih ada gap di bidang peralatan hingga manajemen dibandingkan negara lain.

Dengan banyaknya investor baru yang membangun pabrik di Indonesia, mereka membawa peralatan canggih dan sistem manajemen baik dengan harapan sektor TPT ini bisa tumbuh dan memberikan dampak positif.

"Industri baru ini akan menambal atau membantu kekurangan di industri tekstil khususnya. SDM kita pun harus bisa cepat menguasai teknologi karena era globalisasi sekarang perkembangan sangat cepat jadi harus senantiasa update lah ya," kata Lu.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Tokenisasi Saham Makin Diminati, Volume xStocks Meroket 551 Persen

28 Nov 2025, 11:03 WIBNews