Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Kresek Muntahan Pelajar Keracunan MBG Cipongkor Diuji Laboratorium

IMG-20250922-WA0124.jpg
Pelajar Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat korban keracunan MBG (Istimewa)
Intinya sih...
  • Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat melakukan uji laboratorium terhadap sampel muntahan pelajar korban keracunan massal program Makan Bergizi Gratis di Cipongkor.
  • Sebanyak 75 orang pelajar dari berbagai sekolah menjadi korban, dengan 25 orang harus dirujuk ke RSUD Cililin karena mengalami gejala serius.
  • Reaksi keracunan berbeda-beda pada setiap orang, ada yang langsung merasakan setelah makan dan ada yang baru merasakan gejala setelah beberapa waktu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) turut menelusuri penyebab keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) pelajar di Kecamatan Cipongkor, Senin (22/9/2025). Sampel pun diambil untuk dilakukan uji laboratorium.

"Tadi kami mengambil sampel muntahan yang akan dibawa ke laboratorium," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Lia N. Sukandar saat dikonfirmasi awak media, Senin (22/9/2025).

Lia sendiri belum membeberkan secara rinci sampel tersebut dibawa ke laboratorium mana. Hanya saja, dia mengatakan, sampel muntahan yang diambil cukup banyak.

"Tadi muntahan yang diambil petugas kesling, sebanyak dua keresek. Kami tadi sempat wawancara dengan korban, saya ikut periksa tadi anak SMA. Jadi pas begitu makanan dimakan itu sudah kecium bau," katanya.

Berdasarkan data sementara ada sebanyak 75 orang pelajar yang menjadi korban keracunan MBG. Mereka berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan Bandung Barat, Madrasah Tsanawiyah (MTS) Darul Fiqri, SMP Sindangkerta, Sekolah Dasar Negeri Cipari, hingga siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Dari jumlah itu, 25 orang di antaranya harus dirujuk ke RSUD Cililin karena mengalami gejala serius seperti kejang-kejang dan sesak saluran pernapasan.

"Reaksi keracunan itu beda-beda setiap orang, tadi saya wawancara anak SMP terasanya pas pulang. Anak SMK pas makan sudah kerasa, tapi ada juga yang makan sampai tiga kali, cuma muntah doang," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Dua Kresek Muntahan Pelajar Keracunan MBG Cipongkor Diuji Laboratorium

22 Sep 2025, 23:00 WIBNews