Dishub Jabar Beri Penjelasan Soal Bus Metro Jabar Trans Ukurannya Mengecil

- Kepala Dishub Jabar menjelaskan bus Metro Jabar Trans mengecil, menyebabkan antrean panjang dan penumpang mengatre hingga malam.
- PT. Jasa Sarana memilih operator Damri dan PT. Big Bird untuk koridor lima rute Dipatiukur - Jatinangor, dengan armada baru yang kapasitasnya lebih kecil.
- Dhani Gumelar sudah bersurat ke PT Jasa Sarana agar memperbaiki pelayanan, termasuk mempercepat kedatangan dan keberangkatan bus pada jam-jam sibuk.
Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jabar, Dhani Gumelar, memberikan penjelasan mengenai mengecilnya ukuran bus Metro Jabar Trans, hingga mengakibatkan terjadinya antrean panjang dan penumpang mengantre hingga malam.
Peristiwa ini pun sempat viral di media sosial. Dishub Jabar memastikan, antrean banyak ini bukan hanya disebabkan oleh bus yang mengecil, melainkan adanya kemacetan di wilayah Kota Bandung, hingga bus terlambat menjemput penumpang.
"Kejadian kemarin memang kan ada beberapa titik kemacetan di Kota Bandung yang menyebabkan bus itu terlambat datang," ujar Dhani, Sabtu (7/6/2025).
1. Dioperatori oleh PT Jasa Sarana

Adapun koridor lima rute Dipatiukur-Jatinangor operatornya PT. Damri, karena sejak dialih kelola dari Kementerian Perhubungan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Dinas Perhubungan, Pemprov sudah menunjuk PT. Jasa Sarana sebagai operator.
Setelah itu, PT. Jasa Sarana menujuk dua operator yaitu Damri dan PT. Big Bird. Dua operator ini pun disyaratkan agar memenuhi standar pelayanan minimum yang dikeluarkan Dinas Perhubungan, selaku regulator.
"Nah, kami memang mensyaratkan armada yang terbaru. Sebetulnya yang dulu pada saat dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan itu menggunakan armada yang lama," katanya.
2. Tingkat layanan tidak dikurangi

Sehingga, kata dia, dalam proses peremajaan armada tersebut, kapasitasnya menjadi lebih kecil dari armada sebelumnya. Meski begitu, Dhani memastikan hal tersebut tidak mengubah pelayanan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Karena memang disesuaikan dengan kondisi jalan-jalan di Kota Bandung, tapi tidak mengurangi tingkat layanan," ucapnya.
Dhani pun mengaku sudah bersurat ke PT Jasa Sarana agar melakukan evaluasi terkait peristiwa kemarin. Salah satunya, mempercepat kedatangan dan keberangkatan bus, terutama pada jam-jam sibuk.
"Kita sebagai regulator sudah bersurat ke PT Jasa Sarana agar memperbaiki hal tersebut. Misalkan satu, mengantisipasi kepulangan mahasiswa. Jadi pada jam-jam tertentu, jam kepulangan mahasiswa atau ada event-event tertentu, itu diperlukan penambahan atau penyaluran armada tambahan," kayanya.
3. Dishub sampaikan surat evaluasi

Koridor lima sendiri, kata dia, memiliki 23 Armada yang melayani rute Dipatiukur-Jatinangor. Start koridor lima dimulai dari Dipatiukur mulai pukul 4.30 WIB dan sampai di Jatinangor pukul 05.30 WIB.
"Sebetulnya dari sisi jumlah armada sudah cukup (23 Armada) cuma mungkin dipersempit jarak antar busnya gitu. Tapi intinya, terima kasih atas masukan dari masyarakat. Kita sudah bersurat sih, sudah memperingatkan dan mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi di depannya ya," kata dia.