Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat

Menkes BGS dalam acara jumpa pers secara daring di Kementerian Kesehatan pada Senin (21/4/2025). (IDN Times/Amir Faisol)

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menyatakan, partisipasi masyarakat dalam program Cek Kesehatan Gratis masih minim. Warga Jawa Barat dinilai belum banyak memanfaatkan program dari Presiden Prabowo Subianto ini.

Kepala Dinkes Provinsi Jawa Barat, Vini Adiani Dewi mengatakan, program Cek Kesehatan Gratis ini pada dasarnya baik sebagai deteksi dini penyakit yang diderita masyarakat. Namun, sampai saat ini program tersebut belum banyak dimanfaatkan.

"Kami di Jawa Barat masih sedikit partisipasi masyarakatnya. Padahal Cek Kesehatan Gratis itu kan mencegah ya, promotif, preventif," ujar Vini di Bandung, Senin (21/4/2025).

1. Masyarakat masih enggan memanfaatkan program ini

ilustrasi jantung (unsplash.com/jesse orrico)

Masyarakat, kata Vini, seharusnya bisa memanfaatkan program ini dengan baik agar bisa mengurangi biaya pengobatan, karena sudah mengetahui penyakit lebih dini. Adapun mengenai penyebab rendahnya tingkat partisipasi, Vini belum bisa menjelaskan lebih lanjut. 

"Sayang kalau kita enggak melaksanakan CKG. Jadi jangan dulu sakit baru diobati, karena jika sekarang tahu bisa langsung diobati gitu, tidak menunggu penyakit sampai parah," katanya.

2. Persentase partisipasi masyarakat kecil

Pixabay/drabbitod

Disinggung mengenai tingkat partisipasi sudah berapa persen, Vini mengatakan, hal itu nantinya akan dikoordinasikan bersama Kementerian Kesehatan. Sebab, penanggung jawab penuh program ini masih dari Kemenkes, belum sepenuhnya diserahkan ke pemerintah provinsi. 

"Masih kecil sekali (presentase partisipasinya). Saya belum ada evaluasinya. Baru mau sekarang ini kami rapat sama Kementerian Kesehatan," kata dia.

3. Peralatan juga masih seadanya

Ilustrasi isu kesehatan mental. (Unsplash.com/Marcel Strauß)

Di sisi lain, pemerintah provinsi juga kini masih menunggu bantuan alat dari Kementerian Kesehatan agar program CKG di seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya bisa lebih maksimal.

"Kami pakai peralatan yang ada saja, prinsipnya seperti itu (menunggu)," kata dia.

Diketahui, Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Jawa Barat telah berjalan di 1.106 puskesmas yang tersebar di 27 kabupaten dan kota sejak 1 Febuari 2025. Saat itu, Vini mengatakan, program ini dibagi menjadi tiga kelompok yakni CKG Ulang Tahun, CKG Sekolah, dan CKG Khusus. Saat ini, menurutnya, baru CKG Ulang Tahun yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Hari ulang tahun itu usia 0-2 hari yang diperiksanya ada sembilan pemeriksaan. Kemudian usia 1-6 tahun yang prasekolah, usia 18-59 tahun, dan usia 59 tahun ke atas. Kenapa dibedakan, karena pemeriksanya beda-beda," katanya.

Sementara bagi anak usia sekolah rentang usia 7 hingga 17 tahun, pemeriksaan akan dilakukan pada saat periode tahun ajaran baru yakni antara Juni-Juli 2025.

"Terus yang usia sekolah 7-17 tahun pas masuk sekolah serentak, itu dilakukan di sekolah dan tim puskesmas yang datang," ucap Vini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us