Dedi Mulyadi Meradang, Kirab Budaya HUT ke-80 Jabar Jadi Pawai

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meradang saat kirab Budaya HUT ke-80 Jabar.
- Dedi marah karena rombongan Pejabat Setda Jabar dan 33 OPD mendahului peserta karnaval dari kabupaten dan kota.
- Dedi meminta agar kegiatan dihentikan dulu sambil menunggu para rombongan kabupaten dan kota masuk ke area Gedung Sate terlebih dahulu.
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meradang dalam kegiatan kirab Budaya Jabar Hudang HUT Jabar ke-80 Jabar, Selasa (19/8/2025). Momentum Dedi marah ini terjadi saat para rombongan tiba ke Gedung Sate dari Gedung Merdeka dengan mengendarai kuda dan juga kebudayaan kabupaten kota di Jabar.
Dalam kesempatan itu, Dedi marah karena rombongan Pejabat Setda Jabar dan 33 organisasi perangkat daerah (OPD) turut mendahului para peserta karnaval dari kabupaten dan kota. Saat itu, Rombongan Gubernur yang datang lebih dulu dan menunggu kirab daerah di tribun kehormatan.
Dedi dan Wagub Jabar Erwan Setiawan serta kepala daerah lain bahkan ikut menari bersama para penari caruban yang dihadirkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar.
1. Minta rombongan Setda berhenti terlebih dahulu

Selanjutnya, ketika sesi kirab akan memasuki cerita Nyai Subang Larang, rombongan yang datang kemudian ke depan tribun kehormatan di Jalan Diponegoro adalah arak-arakan 38 organisasi perangkat daerah (OPD) baru 27 kabupaten/kota.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang melihat ini langsung bangkit dari tempat duduk dan mengambil mikropon dan minta berhenti terlebih dahulu.
"Pada teman-teman Sekretaris Daerah mohon berhentikan dulu kegiatannya. Kita hormati yang kabupaten/kota yang akan lebih dulu. Saya mohon hentikan dulu, dahulukan dulu yang dari kabupaten/kota. Tadi ini adalah rangkaian cerita, ini bukan pawai," kata Dedi.
2. Karnaval budaya punya cerita bukan pawai

Dedi pun menegur langsung Sekda Jabar Herman Suryatman beserta para asisten menunggang kuda, diikuti dinas dan badan yang menghadirkan arak-arakan dengan beragam tema. Dia memastikan, kegiatan ini merupakan karnaval yang memiliki cerita.
"Ini karnaval. Karnaval itu ada rangkaian ceritanya, setelah cerita tentang Caruban Pajajaran, masuk Subang Larang, itu kabupaten kota menceritakan sejarah Jawa Barat. Bukan Setda motong ditengah terus bikin pawai," jelasnya.
3. Kegiatan langsung diberhentikan

Lebih lanjut, Dedi juga meminta agar kegiatan dihentikan dulu sembari menunggu para rombongan kabupaten dan kota masuk ke area Gedung Sate terlebih dahulu.
"Mohon dimengerti teman-teman Setda, ini cerita rangkaian sejarah Jawa Barat yang diceritakan dalam bentuk karnaval budaya, mohon ngerti seni, silahkan stop yang Setda, lebih dulu yang kabupaten kota," kata Dedi dengan muka menahan marah.
Meski sempat muncul kirab dari daerah, namun tidak seluruhnya bisa melintas, mengingat arak-arakan OPD sudah memenuhi rute terlebih dahulu. Begitu adzan magrib, Dedi Mulyadi memanggil panitia, kemudian beranjak masuk ke Gedung Sate dan kirab ‘Jabar Hudang’ pun dihentikan.