Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dedi Mulyadi Masih Timbang untuk Masukkan Warga Bermasalah ke Barak

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih memilih untuk mengkaji terlebih dahulu mengenai rencana memasukkan warga bermasalah untuk menempuh pendidikan semi militer di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi.

Dedi memastikan akan fokus terlebih dahulu terhadap siswa-siswi bermasalah yang ada di sekolah SMA/SMK dan sederajat yang ada di seluruh Jawa Barat. Dia juga masih menimbang terlebih dahulu rencana ini. 

"Ya, ini beresin dulu. Ini beresin dulu (siswa bermasalah), ya kan. Sudah ini beres, saya akan menggarap pada yang dewasa. Yang dewasa ini kan yang mabuk enggak bisa dihukum, ya kan. Yang bikin onar-onar enggak bisa dihukum," ujar Dedi di Gedung Sate, Senin (5/5/2025) malam.

1. Penjara hanya membuat pencuri semakin pandai

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Meski demikian, Dedi tidak menampik pembinaan karakter secara semi militer untuk warga yang bermasalah penting juga diberikan. Hal ini dikarenakan banyak para pencuri yang sudah masuk dalam penjara, ketika keluar dari jerat hukum justru semakin pandai.

"Kemudian kalau tindak pidananya ringan, kalau dihukum masuk lapas, divonis enam bulan, asalnya mencuri ayam, nanti jadi mencuri sapi. Malah jadi pintar. Nah, nah, ini kan harus segera diselesaikan," katanya. 

2. Akan melibatkan semua polisi di kewilayahan

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. (IDN Times/Amir Faisol)

Program ini sendiri nantinya diwacanakan akan menggandeng beberapa pihak yang lebih luas, seperti seluruh sektor kepolisian yang ada di kabupaten dan kota hingga beberapa lainnya. 

"Makanya nanti saya akan kerja sama dengan Polda Jabar, dengan Polres Metro, dan Polres di seluruh kabupaten kota untuk nanti terjaring orang dewasa akan dimasukkan ke pusat pelatihan TNI. Kemudian nanti akan kami siapkan pekerjaan," katanya.

3. Nantinya akan dipekerjakan dan digaji

Inin Nastain/ Gubernur Dedi Mulyadi

Hasil dari pekerjaan itu, lanjut Dedi, tetap berupa uang gaji dan nantinya akan dikirimkan langsung kepada keluarganya--tidak dimasukkan ke rekening dari para warga yang menjadi peserta pembinaan karakter itu. 

"Jadi tukang sapu, kuli bangunan, kemudian jadi petani, dan kemudian gajinya akan saya kirimkan ke keluarganya yang ditinggalkan," kata dia. 

Diketahui, program pembinaan karakter semi militer bagi siswa bermasalah sudah berjalan sejak Jumat (2/5/2025) di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi. Pemerintah Provinsi Jabar menargetkan, gelombang pertama kuota siswa bermasalah yang dididik semi militer ini ada 350 siswa.

Para peserta ini nantinya diberikan materi tentang bela negara, wawasan kebangsaan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), kedisiplinan, antinarkoba, pendidikan keagamaan, dan lain-lain selama dua pekan lamanya. Kemudian pemberian materi sekolah normal hanya dua jam saja. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us