Cegah Stunting, Pemkot Bandung Dukung Emak-emak Belajar Masak

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung tak bosan meluncurkan berbagai program untuk menekan angka stunting. Saat ini sekitar 7,59 persen atau sebanyak 7.568 balita dalam kondisi stunting karena mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi.
Program terbaru yang dihadirkan adalah Dashat alias Dapur Sehat Atasi Stunting. Para peserta yang dilatih membuat makanan bergizi adalah para kader Posyandu hingga TP PKK Kecamatan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari, 14-18 November 2022 di Hotel Grandia.
"Stunting diakibatkan oleh sanitiasi, lingkungan hingga gizi yang buruk. Jika lingkungan, maka harus ODF 100 persen. Kalau gizi buruk, pelatihan seperti ini, untuk bayi juga ibunya dapatkan gizi yang seimbang," kata Wali Kota Bandung, Yana Mulyna melalui siaran pers.
1. Penurunan angka stunting harus dipercepat

Hadirnya Dashat ini, lanjut Yana, diharapkan dapat membawa kampung KB menjadi berkualitas. Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (terutama dari keluarga yang kurang mampu).
"Kegiatan ini pun diupayakan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi keluarga berisiko stunting melalui optimalisasi berbagai sumber daya dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting," katanya.
2. Ada 15 kelurahan jadi lokus penanganan stunting

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, stunting merupakan persoalan yang perlu mendapatkan perhatian khusus, karena stunting dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan anak, dan tidak hanya menyerang secara fisik tapi juga perkembangan anak.
Saat ini PKK menghadirkan kolaborasi dengan berbagai sektor dalam memberikan solusi terhadap masalah stunting ini. Salah satunya dalam gelaran Dapur Sehat Atasi Stunting ini, mereka bekerja sama dengan DPPKB Kota Bandung.
"Melalui pelatihan ini para kader dan penggerak di lapangan mendapatkan pencerahan tentang pentingnya makanan yang sehat dan bergizi untuk mengatasi stunting. dalam program PKK kami mengenal juga dengan istilah makanan B2SA (makanan beragam, bergizi seimbang dan aman)," ujarnya.
Yunimar menerangkan, Kota Bandung telah melakukan berbagai inovasi dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting, yaitu Bandung Tanginas (Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat) yang merupakan kegiatan TP PKK Kota Bandung.
"Gerakan ini dilakukan mulai tahun 2019 bekerja sama dengan Baznas Kota Bandung dalam penyaluran makanan siap santap yang bergizi seimbang bagi 1000 HPK di 15 kelurahan lokus stunting. Kemudian bertambah pada tahun 2021 masih bekerja sama dengan Baznas Kota Bandung, pemberian pangan aman dan sehat dilakukan di 151 kelurahan se Kota Bandung," beber Yunimar.
3. Gizi seimbang penting untuk keluarga yang sehat

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, Kenny Kaniasari menerangkan, kegiatan tersebut dilatarbelakangi manfaat kampung keluarga berkualitas bagi masyarakat.
Kampung KB merupakan salah satu senjata pamungkas pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, di mana sebagai ikon pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
"Kampung KB (keluarga berkualitas) saat ini diisi dengan salah satu kegiatan yang baru yaitu dalam kegiatan Dashat, jadi kegiatan ini diharapkan dapat membawa kampung KB menjadi berkualitas," ujarnya.
Kenny mengatakan, tujuan penyelenggataan pelatihan ini guna memberikan pemberdayaan masyarakat soal gizi seimbang.
"Meningkatkan kualitas gizi masyarakat keluarga beresiko stunting, juga sebagai upaya penurunan stunting khususnya ditingkat kewilayahan," tuturnya.