Cegah Kasus Bunuh Diri, UPI Perkuat Kesehatan Mental Mahasiswa Baru

Bandung, IDN Times - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus berupaya memperkuat kesehatan mental mahasiswa guna mencegah kasus bunuh diri di lingkungan kampus. Kepala Kantor Hubungan Masyarakat UPI, Prof. Suhendra, menegaskan bahwa pihak kampus memiliki langkah preventif, kuratif, dan antisipatif untuk menangani masalah mental mahasiswa.
“Kami memahami bahwa prestasi akademik tidak selalu sejalan dengan kesehatan mental mahasiswa. Oleh karena itu, UPI mengoptimalkan peran pembimbing akademik agar lebih aktif mendeteksi dini permasalahan yang dihadapi mahasiswa,” kata Suhendra, Minggu (9/2/2025).
1. Optimalkan peran pembimbing di kampus
Suhendra mengatakan upaya preventif dilakukan dengan mengoptimalkan peran pembimbing akademik dalam mendampingi mahasiswa, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik.
“Memang sebutan pembimbing akademik relatif sepertinya berkaitan akademik saja begitu. Padahal sangat mungkin non-akademik jauh lebih dahsyat perannya terhadap masalah mental,” kata dia.
Kampus UPI tengah merancang pelatihan bagi pembimbing akademik agar dapat lebih memahami psikologi mahasiswa.
“Mungkin dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang sangat humanis, sehingga sebelum terjadi apa yang tidak diharapkan, para mahasiswa lebih terlayani dengan baik,” kata Suhendra.
2. Sudah miliki Satgas PPKS
Lebih lanjut, Suhendra menyebut UPI juga memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) serta Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK) sehingga dapat memberikan lingkungan kampus yang aman dan nyaman.
“Banyak mahasiswa yang awalnya tertutup kini mulai lebih terbuka dalam menyampaikan permasalahan mereka. Kami memastikan kerahasiaan mereka tetap terjaga,” kata dia.
3. Siapkan kuota mahasiswa baru capai 11.894 orang
Universitas Pendidikan Indonesia tengah mempersiapkan seleksi penerimaan mahasiswa baru 2025 melalui tiga jalur, yakni seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP), seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT), dan seleksi mandiri UPI untuk reguler dan jalur seleksi prestasi istimewa.
Rektor UPI, Prof M Solehuddin menyampaikan tahun ini UPI menawarkan sebanyak 11.894 kuota pada SNPMB 2025 atau dengan kata lain meningkat dari tahun lalu. Jumlah 11.894 kuota, terdiri dari 3671 kuota jalur SNBP, 5437 kuota jalur SNBT, dan 2786 kuota jalur mandiri.
"Prinsip pelaksanaan PMB di kami dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan dengan memberikan kesempatan terbuka tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan, dengan afirmasi ke kelompok masyarakat kurang mampu secara ekonomi. Prinsip akuntabel sesuai prosedur dan kriteria jelas, dan prinsip fleksibel yang memberi keleluasaan bagi calon mahasiswa untuk memilih jalur seleksi, prodi, dan PTN yang dituju," kata Solehuddin, Minggu (9/2/2025).
PMB di UPI dilaksanakan dengan memenuhi prinsip efisien, di mana penyelenggaraan tes masuk PTN menggunakan sumber daya secara optimal, prinsip transparan dengan pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru dilakukan terbuka dan hasilnya diakses mudah.
"Terpenting, pelaksanaannya dilaksanakan dengan prinsip larangan konflik kepentingan di mana penerimaannya dengan tetap memperhatikan hasil seleksi akademik dan menghindari korupsi, kolusi, serta nepotisme," ujarnya.