Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Catat! BPS Beri Beberapa Solusi Agar Okupansi BIJB Meningkat

Dok. Pemprov Jabar
Dok. Pemprov Jabar

Bandung, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat memberikan masukan agar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) bisa beroperasi secara maksimal dalam meningkatkan okupansi kunjungan baik wisatawan lokal dan mancanegara.

Statistisi Ahli Muda BPS Jawa Barat, Ilham Rizky Muharam mengatakan, salah satu cara agar kunjungan meningkat dari BIJB Kertajati yaitu melakukan analisis data wisatawan yang datang ke Jawa Barat baik dari bandara, Jakarta (CGK), dan Bali (DPS) untuk menemukan negara asal yang mendominasi kunjungan.

Kedua, fokus pada rute internasional dari negara dengan kunjungan terbanyak, seperti Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah.

"Perbanyak jumlah penerbangan langsung ke destinasi yang mendukung permintaan seperti Kuala Lumpur, Singapura, atau Jeddah untuk umrah. Buka rute penerbangan baru ke Negara tetangga dan lainnya seperti Australia, Thailand, Tiongkok," kata Ilham, Selasa (21/1/2025).

1. Kolaborasi buat paket wisata menarik

Inin Nastain IDN Times/ Petugas bandara Kertajati
Inin Nastain IDN Times/ Petugas bandara Kertajati

Selain itu, pengelola juga harus melakukan kolaborasi dengan instansi pemerintah daerah untuk membuat paket wisata yang menarik. Apalagi, lokasi BIJB sangat dekat dengan beberapa daerah lain yang memiliki objek wisata hits seperti di Cirebon, dan Majalengka itu sendiri.

"Kolaborasi dengan Dinas Pariwisata untuk mengemas paket wisata Jawa Barat Eksklusif yang mencakup objek wisata sekitar Bandara Kertajati seperti Cirebon (Keraton Kasepuhan), Majalengka (Gunung Ciremai), atau Indramayu," jelasnya.

2. Promosi harus dilakukan dengan berbagai media

Inin Nastain IDN Times/ Hotel Horison Kertajati
Inin Nastain IDN Times/ Hotel Horison Kertajati

Selanjutnya, manfaatkan dan gencarkan media digital untuk mempromosikan rute baru dan destinasi Jawa Barat yang dekat dengan Bandara BIJB Kertajati. Menurutnya, hal ini merupakan yang paling penting dalam meningkat kunjungan wisata dari Kertajati.

"Lakukan kampanye promosi besar-besaran di negara-negara target menggunakan pendekatan digital. Selenggarakan event berskala internasional di kawasan sekitar BIJB, seperti festival budaya atau olahraga, untuk menarik pengunjung dari luar negeri," katanya.

3. Transportasi gratis harus disediakan

Maskapai Citilink Indonesia (dok. Angkasa Pura II)
Maskapai Citilink Indonesia (dok. Angkasa Pura II)

Terakhir, tingkatkan konektivitas ke BIJB melalui jalur tol, kereta api, dan angkutan umum yang terintegrasi. Transportasi ini juga merupakan yang paling utama agar bisa menarik para wisatawan.

"Sediakan shuttle gratis dari kota besar seperti Bandung, Cirebon, dan Jakarta untuk mempermudah akses ke Kertajati. Siapkan konektivitas dari bandara menuju destinasi wisata terdekat, misalnya dengan transportasi langsung ke kawasan wisata," kat dia.

Adapun kondisi terupdate kunjungan Wisman Jabar saat ini, Ilham mengungkapkan, pada November 2024 Jumlah kunjungan wisman ke Jawa Barat yang datang melalui pintu masuk Bandara Internasional Kertajati tercatat sebanyak 735 kunjungan.

"Jika dibandingkan dengan Oktober 2024 terjadi penurunan sebesar 16,00 persen. Wisatawan berkebangsaan Malaysia mendominasi wisman yang datang ke Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 60,82 persen, diikuti oleh kebangsaan Singapura 18,91 persen, serta Nigeria dan Tiongkok masing-masing sebesar 1,36 persen dan 0,95 persen," jelasnya.

Ada pun secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman selama periode Januari-November 2024 tercatat sebanyak 9.972 kunjungan.

Sedangkan secara kumulatif dari Januari sampai November 2024 kunjungan wisatawan nusantara ke Jawa Barat mencapai 150,05 juta perjalanan.

Dibandingkan dengan Tahun 2023 untuk periode yang sama mengalami peningkatan sebesar 7,86 persen. Jumlah kunjungan kumulatif periode Januari sampai November 2024 sendiri merupakan capaian tertinggi sejak tahun 2019.

"Secara konsep dan definisi, wisnus atau wisatawan nusantara merupakan WNI yang melakukan perjalanan melewati batas kabupaten kota di wilayah teritori Indonesia, yang dilakukan tidak rutin, diluar lingkungan sehari-hari," jelasnya.

"lama perjalanan kurang dari 12 bulan dan tinggal atau stay minimal 6 jam di Kabupaten Kota tujuan serta perjalanan bukan dalam rangka bekerja atau bersekolah secara rutin," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us