Cara Kitabisa Deteksi Anemia hingga Stunting pada Ibu Hamil

Cimahi, IDN Times - Ibu hamil di Kota Cimahi, Jawa Barat diimbau agar rutin melakukan pemeriksaan. Hal itu dilakukan untuk mendeteksi dini kasus kurang energi kronis (KEK) dan anemia hingga pencegahan stunting pada anak.
Untuk menjadi bagian dari deteksi dan pencegahan itu melalui program generasi sehat, platform Kitabisa berkolaborasi dengan Puskesmas Citeureup, Kota Cimahi melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada ibu-ibu di Kota Cimahi pada Kamis (24/10/2024).
Program Officer Generasi Sehat Kitabisa, Anggi Rayida menjelaskan mengatakan awalnya pihaknha melakukan pre-screening terhadap 200 ibu hamil untuk mengetahui kondisi kecukupan gizi dan protein. Bukan hanya di Cimahi, tapi juga di Kota Bandung san Kabupaten Bandung.
"Hasilnya sebanyak 88 persen ibu hamil tidak mengalami KEK. Namun, 70 persen di antaranya mengonsumsi zat gizi makro maupun mikro yang kurang dari kebutuhan gizi harian," kata Anggi.
1. Latar belakang Kitabisa adakan pemeriksaan kesehatan

Dirinya membeberkan, program itu dibuat karena pihaknya melihat berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Jawa Barat mencapai level tertinggi melebihi angka 20 persen. Angka tersebut disusul angka underweight sebesar 14,7 persen, wasting 6,4 persen, dan overweight 3,9 persen.
"Aksi donor protein, pemberian makanan tambahan serta pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil ini berlangsung selama 60 hari, sejak September lalu," kata Anggi.
Anggi menambahkan, salah satu keunggulan program ini adalah penggunaan teknologi alat tes laboratorium sederhana melalui alat Point Of Care Testing (POCT) dan teknologi aplikasi online pengukuran kadar angka kecukupan gizi. Melalui teknologi POCT ini, pemeriksaan akan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode konvensional.
Selain itu, protein yang diberikan kepada ibu hamil juga kaya akan gizi seperti ikan lele siap goreng, aneka olahan ikan lele serta protein dan kaldu ikan yang dipercaya memiliki gizi tinggi.
“Upaya ini merupakan wujud komitmen kami untuk terus berinovasi dan mengembangkan program-program kesehatan yang bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat dari generasi ke generasi,” pungkas Anggi.
2. Seberapa penting pemeriksaan kesehatan ibu hamil

Kepala Puskesmas Citeureup, Kota Cimahi, Juara Pardamean mengatakan bahwa, kegiatan kali ini merupakan hasil kolaborasi dengan platform Kitabisa serta kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Menurutnya, edukasi dan pemahaman terkait cara menjaga kesehatan ibu hamil dan kandungan perlu dilakukan secara berkala dan kolaboratif.
Juara menuturkan, terpenuhinya nutrisi pada masa kehamilan merupakan hal yang penting khususnya untuk mencegah terjadinya stunting.
"Sehingga pada waktu bersalin, bayi tidak mengalami lahir dengan berat badan rendah hingga mencegah tidak terjadi stunting," kata Juara.
3. Kasus stunting jadi perhatian

Juara mengungkapkan, stunting di Kelurahan Citeureup Kota Cimahi berada di angka 10.9 persen. Menurutnya, kegiatan pemeriksaan gratis dan donor protein yang digelar kali ini turut berkontribusi untuk meningkatkan edukasi hingga menekan angka stunting di Kota Cimahi.
"Stunting di Kelurahan Citeureup 10,9 persen. Jadi adanya kegiatan dan bantuan makanan ibu hamil ini ini sangat membantu ibu hamil tidak melahirkan anak yang stunting nantinya. Urgensinya, supaya ibu hamil itu pada masa kehamilan bisa terjaga kalori energi dan protein sehingga dapat mendukung janin dalam kandungan," ungkapnya.
Juara mendorong ibu-ibu hamil khususnya yang ada di Kelurahan Citeureup untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kesehatan kehamilan.
"Kami terus melakukan penyuluhan kepada ibu hamil untuk memeriksa kehamilan minum di puskesmas itu 6 kali dan ada pemeriksaan ke 4 dan 6 itu dibantu dengan USG, jadi kita melihat apakah ada tanda-tanda bayi lahir rendah atau tidak," pungkasnya.