Bupati Cirebon Buka Ruang Dialog, Minta Warga Tak Demo ke Jakarta

- Aspirasi bisa disampaikan langsung di daerah
- Pentingnya menjaga kondusivitas daerah
- Kerusuhan DPRD: luka baru bagi Cirebon
- Aspirasi bisa disampaikan langsung di daerah
- Pintu komunikasi terbuka untuk warga sampaikan keluhan atau tuntutan
- DPRD dan Pemkab siap menerima dan menyalurkan aspirasi warga
- Pentingnya menjaga kondusivitas daerah
- Kerusuhan dapat merugikan pembangunan di Kabupaten Cirebon
- Tokoh masyarakat, pemuda, dan kalangan agama diajak menjadi penyejuk
- Kerusuhan DPRD: luka baru bagi Cirebon
- Kerusuhan besar melanda gedung DPRD Kabupaten Cirebon pada Sabtu (30/8/
Cirebon, IDN Times - Bupati Cirebon Imron Rosyadi meminta masyarakat Kabupaten Cirebon tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk menyuarakan keluhan atau tuntutan. Menurutnya, pemerintah daerah sudah menyediakan ruang terbuka bagi siapa pun yang ingin berdialog atau menyampaikan aspirasi.
“Kalau ada uneg-uneg, mari kita bicarakan di sini. Pemerintah Kabupaten selalu siap menerima dan menyalurkan aspirasi warga,” kata Imron, Rabu (3/9/2025).
1. Aspirasi bisa disampaikan langsung di daerah

Ia menegaskan, pintu komunikasi tidak pernah ditutup. Baik soal pelayanan publik, pembangunan, maupun masalah lain, warga bisa langsung mendatangi pemerintah daerah atau anggota DPRD.
Dengan begitu, proses penyampaian aspirasi akan lebih cepat dan mudah ditindaklanjuti. “DPRD itu kan representasi masyarakat. Jadi, sebaiknya datang saja ke dewan atau ke Pemkab. Nanti kita duduk bersama, mencari jalan keluar tanpa harus menimbulkan kericuhan,” tuturnya.
2. Pentingnya menjaga kondusivitas daerah

Imron juga mengingatkan keamanan dan ketertiban merupakan modal utama bagi pembangunan di Kabupaten Cirebon. Ia menegaskan, kerusuhan justru bisa merugikan semua pihak karena berdampak pada terhambatnya berbagai program.
“Kami ini sedang membangun. Kalau daerah tidak kondusif, siapa yang rugi? Ya masyarakat juga. Jadi mari kita jaga suasana agar tetap aman,” ujarnya.
Imron mengajak tokoh masyarakat, pemuda, dan kalangan agama untuk bersama-sama menjadi penyejuk di tengah situasi yang memanas. Menurutnya, aspirasi tetap boleh disampaikan, tetapi jangan sampai berubah menjadi tindakan destruktif yang merusak fasilitas publik.
3. Kerusuhan DPRD: luka baru bagi Cirebon

Imbauan Bupati Imron muncul setelah kerusuhan besar melanda gedung DPRD Kabupaten Cirebon pada Sabtu (30/8/2025). Aksi unjuk rasa gabungan pengemudi ojek online yang awalnya berjalan damai, berubah menjadi chaos hanya dalam hitungan menit.
Massa yang berkumpul di depan kantor dewan sekitar pukul 12.00 WIB mendesak masuk dengan menerobos pagar.
Begitu berhasil merangsek ke halaman, mereka melampiaskan kemarahan dengan merusak fasilitas, memecahkan kaca, hingga membakar kursi dan dokumen di ruang paripurna.
Api sempat membubung tinggi dan membuat gedung hampir rata dengan asap hitam. Upaya pemadaman baru berhasil sekitar pukul 13.00 WIB setelah aparat TNI-Polri turun langsung untuk mengendalikan massa.
Kondisi gedung kini porak-poranda: kursi dan meja hancur, atap runtuh, serta coretan kecaman memenuhi dinding. Aktivitas kedewanan dipastikan lumpuh total dalam waktu lama.