Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat meminta para orangtua siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) agar membekali anak-anaknya makanan ke sekolah untuk meminimalisir akses terhadap jajanan.

Permintaan itu menjadi buntut adanya puluhan siswa SDN 3 Jati di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, KBB yang mengalami keracunan usai mengonsumsi jajanan berupa cireng mini alias cimin yang dijual di sekolah pada Selasa (26/2023).

"Kasus kemarin harus jadi pembelajaran, jadi orangtua supaya membekali anaknya makanan. Jadi jangan jajan di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota CimahiAsep Dendih saat dihubungi, Sabtu (30/9/2023).

1. Disdik KBB intruksikan kepala sekolah awasi penjualan makanan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Asep menginstruksikan seluruh kepala sekolah mengawasi aktivitas penjual jajanan, meskipun diakuinya cukup sulit karena jumlah sekolah di KBB yang tersebar di KBB cukup banyak. Jumlah SD tercatat ada 694 unit dan SMP 199 unit.

"Pedagang jajanan itu kan tidak bisa dilarang dan kami tidak mengawasi terus. Mungkin nanti akan diawasi oleh sekolah melalui kepala sekolah," kata diam

Ke depannya, pemerintah juga sedang menyiapkan aturan soal penyediaan kantin sehat di seluruh sekolah di wilayah Bandung Barat.

"Kami sedang proses juga menyediakan kantin sehat di sekolah-sekolah. Tapi untuk waktu dekat ini masih belum, jadi mungkin nanti kami minta bantuan orangtua menyiapkan bekal untuk anaknya daripada jajan di sekolah," kata Asep.

2. Kepala Puskesmas Saguling ungkap kondisi korban

Editorial Team

Tonton lebih seru di