Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Buntut Dugaan Fraud, eFishery Stop Operasional, Karyawan Gelar Aksi

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Puluhan pekerja startup agrikultur eFishery menggelar aksi di kantor pusat mereka di Jalan Malabar, Kota Bandung, Kamis (23/1/2025). Mereka turut menceritakan kondisi perusahaan saat ini setelah muncul dugaan fraud dual reporting system pada laporan keuangan.

Berdasarkan pantauan IDN Times di lapangan, para pegawai turut duduk secara melingkar di halaman depan kantor pusat eFishery. Mereka juga secara bergantian menyampaikan keluh kesah atas dampak dari pemberitaan kurang sedap akhir-akhir ini.

1. Proses bisnis tidak berjalan

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Salah satu pegawai turut menceritakan secara langsung bahwa saat ini proses bisnis mengalami kendala, terbukti dengan banyak barang-barang pesanan para farmer yang tidak bisa didistribusikan secara maksimal.

Apalagi, saat ini para pegawai tidak bisa turun langsung ke lapangan karena uang akomodasi tidak cair.

"Proses bisnis tidak bisa keluar dan beberapa teman ada yang gak bisa berangkat ke lapangan karena tidak ada uang bensinnya," ujar salah satu pegawai saat menyampaikan keluh kesahnya.

2. Pegawai sering nombok pakai uang sendiri

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bahkan, kata mereka, ada beberapa pegawai yang sudah terjun langsung ke lapangan dalam beberapa hari kemarin, namun belum bisa pulang ke Bandung lantaran uang transportasi tidak urung dicairkan.

"Ini tidak bisa dibiarkan, karena berhentinya operasional di lapangan akan berdampak ke farmer. Ada yang berangkat ke Kalimantan sampai sekarang belum bisa pulang karena uangnya tidak cair, sehingga gak bisa pulang. Ini miris," kata salah satu pegawai.

Beberapa pegawai lainnya pun mengakui belum mendapatkan penjelasan yang lengkap dari pucuk pimpinan mengenai kondisi saat ini, terutama setelah pemberitaan yang kurang sedap ini bermunculan.

"Mereka tidak mengetahui kami sering nombok pakai gaji terlebih dulu yang mana uang ini harusnya diterima istri kami," tuturnya.

3. Gaung PHK semakin menguat

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara, Sekjen Serikat Pekerja eFishery, Icad mengatakan, kondisi ini benar adanya bahwa banyak pegawai yang tidak tahu persis fakta mengenai berita yang kini beredar di media sosial terutama soal dugaan fraud.

"Banyak karyawan yang tidak tahu apa-apa. Kami cuma ingin sumbangsih ke perusahan, kami ingin berdedikasi yang bagus untuk perusahaan," ucapnya.

Di sisi lain, ia merespons soal kondisi fraud yang terjadi secara sistematis. Menurutnya, saat ini bisnis tetap berjalan dan tidak mengalami persoalan.

"Saya merasa tidak fair kalau ada berita atau pihak berbicara ini fraud dan sistematis sepertinya tidak elok juga. Kami cuma ingin memberikan uang halal kepada keluarga kami, jadi saya mengecam keras berita tidak berimbang," katanya.

Lebih lanjut, Icad membenarkan bahwa perusahaan kini memberhentikan operasional sementara tanpa ada informasi yang jelas. Terlebih, keputusan ini disampaikan oleh pucuk pimpinan sangat mendadak.

"Operasional disetop jadi belum ada operasional jalan, jadi tadi memang ada yang belum bisa pulang. Tentu ini sangat dadakan dan kami tidak bisa banyak gerak dan tahunya telat," katanya.

Disinggung soal adanya rumor PHK massal, Icad tidak menampik dugaan itu semakin menguat. Meskipun sampai saat ini belum ada keputusan jelasnya dari jajaran pimpinan.

"Rumor semakin menguat dan ada rencana disusun sebagai opsi utama yaitu untuk likuidasi perusahan dan plan PHK massal sebelum bulan Februari mendatang. Apakah ini valid? ini gaungnya kuat banget dari berbagai pihak, meski kami tidak ingin terjadi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us